Penelitian Tindakan Sekolah Atau Pts
9:39 AM
Edit
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH ATAU PTS |
Pengertian / Definisi Penelitian Tindakan Sekolah PTS
Penelitian Tindakan Sekolah atau PTS adalah penelitian yang dilaksanakan oleh kepala sekolah atau praktisi pendidikan Perguruan Tinggi Swasta ibarat pengawas sekolah untuk mempelajari efektivitas tindakan personil sekolah ibarat staf tatausaha, biar peneliti sanggup memperbaiki kesalahan yang bersangkutan dengan sebuah tidakan biar personil tersebut menjadi lebih profesional serta berdampak positif terhadap perbaikan pekerjaannya atau sanggup meningkatkan kinerja sekolah dalam berinovasi.
Penelitian tindakan sekolah adalah suatu proses pelaksanaan penelitian yang diperankan oleh pelaksana aktivitas (guru, kepala sekolah, atau pengawas), mereka meneliti tindakannya sendiri dengan sistematis dan memakai teknik penelitian secara berhati-hati. Penelitian tindakan merupakan teknik untuk melibatkan orang-orang bekerja untuk meningkatkan keterampilan, teknik, dan taktik dalam melaksanakan pekerjaan. Penelitian tindakan yaitu studi perihal bagaimana kita sanggup melaksanakan perubahan (Eileen Ferrance: 2000. P 6).
Penelitian tindakan sekolah adalah suatu proses pelaksanaan penelitian yang diperankan oleh pelaksana aktivitas (guru, kepala sekolah, atau pengawas), mereka meneliti tindakannya sendiri dengan sistematis dan memakai teknik penelitian secara berhati-hati. Penelitian tindakan merupakan teknik untuk melibatkan orang-orang bekerja untuk meningkatkan keterampilan, teknik, dan taktik dalam melaksanakan pekerjaan. Penelitian tindakan yaitu studi perihal bagaimana kita sanggup melaksanakan perubahan (Eileen Ferrance: 2000. P 6).
====================================
====================================
Berdasarkan definisi tersebut sanggup dinyatakan bahwa ciri utama Perguruan Tinggi Swasta yaitu melaksanakan tindakan aktual untuk memperbaiki kondisi atau melaksanakan penemuan sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan pengelolaan dalam rangka menghasilkan mutu lulusan yang bisa berpikir kritis, kreatif, menuntaskan masalah, dan bernaluri kewirausahaan sesuai dengan standar kompetesi lulusan (SKL).
Tujuan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS)
Tujuan Perguruan Tinggi Swasta yaitu sebagai berikut:
1. Memperbaiki situasi sekolah ketika ini.
2. Meningkatkan mutu input, proses, dan output sekolah.
3. Mengembangkan penemuan input, proses, dan output sekolah.
4. Meningkatkan kinerja sekolah yang terkait dengan mutu, inovasi, keefektivan, efisiensi, dan produktivitas sekolah untuk mewujudkan SKL.
5. Meningkatkan kemampuan profesional kepala sekolah, guru, dan siswa.
6. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah.
7. Mengembangkan ilmu terapan atau praktis.
Ciri-Ciri Penelitian Tindakan Sekolah (PTS)
Ciri utama Perguruan Tinggi Swasta adalah:
1. Adanya tindakan aktual untuk menuntaskan masalah, menghadapi tantangan, atau melaksanakan inovasi.
2. Bersifat kualitatif, meskipun sanggup memakai data kuantitatif.
3. Berdasarkan duduk kasus atau tantangn aktual yang dihadapi kepala sekolah.
4. Menunjukkan perubahan positif pada kepala sekolah atau sekolah.
5. Dilakukan secara kolaboratif antara peneliti bersama warga sekolah, meliputi; guru, tenaga kependidikan selain kepala sekolah, pengawas, siswa, atau pihak lain.
6. Peneliti bertindak sebagai praktisi yang melaksanakan tindakan dan refleksi.
7. Setiap siklus mempunyai lima tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, evaluasi, dan refleksi.
8. Jumlah siklus bergantung pada pencapaian tujuan, jikalau satu siklus belum mencapai yang diperlukan dilanjutkan pada siklus berikutnya, dan seterusnya hingga dipandang cukup.
Etika dalam Melaksanakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS)
Ketika melaksanakan Perguruan Tinggi Swasta kepala sekolah atau pengawas hendaknya memperhatikan etika, antara lain:
1. Bersikap jujur yaitu tidak fiktif, tidak mengubah data, dan menuliskan semua sumber rujukan yang dikutip.
2. Tidak mengganggu kiprah pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah.
3. Tidak mengganggu proses pembelajaran dan kiprah mengajar guru serta aktivitas pendidikan yang sedang berlansung di sekolah.
4. Tidak terlalu banyak menyita waktu dalam pengambilan data.
5. Meminta ijin kepada orang-orang yang diteliti.
6. Menjamin kerahasiaan data responden yang diteliti.
Perbedaan Antara Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dan PTK
PT yang dilaksanakan oleh kepala sekolah juga berbeda dengan PT yang dilakukan oleh guru. Ada pun ruang lingkup perbedaan sebagai berikut:
Tabel 4. Perbedaan Penelitian Tindakan oleh Kepala Sekolah, dan Guru
Peneliti | Lingkup Penelitian (Sasaran) | Obyek Penelitian (Subjek tindakan) | Aspek yang Diteliti |
Kepala Sekolah | Sekolah | Kepala Sekolah | · Delapan Standar Nasional Pendidikan · Tugas pokok dan fungsi. · Peran kepala sekolah · Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menuntaskan masalah. |
Guru | · Standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar pendidik. · Tugas pokok dan fungsi guru. · Peran guru · Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesikan masalah. | ||
Tenaga Kependidikan | · Standar tenaga administrasi, standar tenaga laboratorium, standar tenaga perpustakaan, dan standar tenaga kependidikan lainnya. · Tugas pokok dan fungsi tenaga kependidikan,. · Peran tenaga kependidikan. · Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesikan masalah. | ||
Siswa | · Standar kompetensi lulusan. · Standar penilaian. · Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesikan masalah. | ||
Guru | Kelas (sekelompok siswa) | Guru | · Standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar pendidik. · Tugas pokok dan fungsi guru. · Peran guru · Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesikan masalah. |
Siswa | · Standar kompetensi lulusan. · Standar penilaian. · Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesikan masalah. |
Sumber Bacaan:
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktek). Jakarta: Rineka Cipta.
DIKNAS. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Proyek PGSM – DIKTI.
Duran Corebima. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dave Meier, (2002), The Accelerated Learning Handbook, Bandung: Kaifa
Hopkins, David. 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research. Buchkingham. Open University Press.
Indrawati (1999), Model-Model Pembelajaran IPA, Bandung; PPPG IPA
FX. Muhadi, E. Catur Rismiati (2003), Metode Pembelajaran Ekonomi, Jakarta; direktorat PLP
Mel Siberman, (2002), Active Learning, Yogyakarta; YAPPENDIS.
Sunendar Tatang, (2011) , penelitian tindakan kelas, LPMP Jabar (makalah).
Tim Dosen UPI ( 2011 ) Lesson study, UPI Bandung
========================================================
========================================================