-->

Uji Beda Parametrik Dengan Memakai Aktivitas Spss

Dalam goresan pena ini  ada dua jenis uji beda, yakni  Uji T untuk Dua Sampel Bebas dan Uji T Berpasangan 
a. Uji T untuk Dua Sampel Bebas 
Tujuannya  untuk  mengetahui  perbedaan  akibat  perlakuan  yang diberikan  kepada  sampel  melalui pengukuran  variabel  penelitian. Syaratnya yaitu memakai dua sampel yang tidak saling berafiliasi dan kondisi data memenuhi persyaratan uji parametric yakni berditribusi normal
Contoh Data

Selanjutnya data diinput dalam agenda SPSS diubahsuaikan dengan bentuk data yang harus dimasukkan  ke  lembar  kerja  SPSS,  kecuali  penomoran responden  harus terus  ke  bawah. 
Menentukan uji statistik 
·    Jenis  permasalahan.  Yang  ingin  dipecahkan  dalam  kasus  di  atas adalah  perbedaan  akibat  perlakuan  yang  diberikan  kepada  subjek penelitian.  Ini  berarti  masuk  ke  dalam  uji  komparasi  atau  uji  beda. Dilihat  dari  banyaknya  sampel  yang  digunakan  termasuk  ke  dalam  uji beda  2  sampel  yaitu  kelompok  kontrol  atau  kelas  tradisional  (A)  dan kelas  dengan  metode  baru  (B).  Kedua  sampel  tidak  saling berhubungan  atau  mempengaruhi  jadi  uji  yang  digunakan  adalah  uji beda 2 sampel yang tidak saling berhubungan.
·        Kondisi  data.  Untuk  menentukan  mana  yang  digunakan  diantara  uji parametrik dan non parametrik, kondisi  data harus  diperiksa. Caranya:
1.   Langkah  pertama,  periksa  jenis  data.  Data  diperoleh  dari  hasil pengukuran  pemahaman  peserta  terhadap  materi  tertentu (achievement test). Data ini termasuk jenis interval sebab kita tidak sanggup menyampaikan penerima dengan nilai 90 mempunyai pemahaman 1,5 X dari penerima dengan nilai 60. 
2.       Langkah  kedua,  menguji  normalitas  distribusi  data  sampel  dengan menghitung  rasio skewness  yang  ternyata  bernilai  –0,74  (data  nilai dengan  metode  tradisional)  dan  0,74  (data  nilai  dengan  metode baru). Walaupun histogram kedua data tidak terlalu anggun tapi rasio skewness  kedua  data  ada  diantara  angka  –2  dan  +2,  sehingga distribusi kedua data dianggap normal. 
·         Menentukan  uji  statistik.  Berdasarkan  kondisi  data,  syarat penggunaan uji parametrik dipenuhi maka peneliti sanggup memakai uji beda T untuk dua  sampel yang tidak berhubungan. 

Mengolah data dengan Uji T untuk 2 sampel bebas: 
  • buka agenda SPSS dan file data yang akan diolah 
  • pada  menu statistics  klik compare-means kemudian pilih Independence-sample T-test sehingga muncul kotak obrolan sbb

Gambar  Kotak Dialog Independence-Sample T-Test
·         klik  variabel  pertama  (nilai)  yang  akan  diuji  lalu  klik  tanda  panah sehingga variabel terpilih masuk ke dalam kolom variabel test(s).
·         klik variabel kelompok (jenis metode) kemudian klik tanda panah sehingga variabel tersebut masuk ke dalam kolom variabel group(s).
·         Klik define groups sampai tampak tampilan berikut ini.

Gambar  Kotak Dialog Define Group
1.       untuk group 1, ketik 1 yang berarti kelompok 1 berisi tanda 1 yaitu isyarat untuk metode tradisional
2.       untuk group 2, ketik 2 yang berarti kelompok 2 berisi tanda 2 yaitu isyarat untuk metode gres
3.       Klik continue untuk melanjutkan ke pilihan lain 
4.       Klik options sampai layar menampilkan kotak obrolan sebagai berikut :

Gambar Kotak Dialog Options 
1.       Confidence  interval.  SPSS  menggunakan  tingkat  kepercayaan 95%  sebagai  default.  Biarkan  angka  itu kecuali  jika  anda  ingin menggantinya  dengan  tingkat  kepercayaan  yang  lebih tinggi  yaitu 99%.
2.       Missing  values.  Abaikan  pilihan exclude  cases  pairwise, kecuali data anda tidak lengkap
3.       klik continue kalau pengisian pilihan options selesai
4.       klik Ok untuk kembali ke hidangan semula
Keluaran SPSS 
     t-tests for independent samples of  JN.MET
                                 Number
           Variable         of Cases    Mean        SD       SE of Mean
        ---------------------------------------------------------------
           NILAI
          mt. trad            30      73.3000     10.452       1.908
          mt.baru            30      78.5333      8.893        1.624
        ---------------------------------------------------------------
          Mean Difference = -5.2333
          Levene's Test for Equality of Variances: F= 1.673  P= .201
       t-test for Equality of Means                                                  95%
  Variances   t-value   df        2-Tail Sig    SE of Diff      CI for Diff
 ---------------------------------------------------------------------------------------
  Equal            -2.09     58          .041         2.506              (-10.250, -.217)
  Unequal        -2.09     56.55     .041         2.506              (-10.252, -.215)
 ---------------------------------------------------------------------------------------
Analisis
1.  Keluaran  statistics.  Dari  keluaran  SPSS  tampak  rata-rata pemahaman  peserta  penataran  menggunakan  metode  tradisional  adalah  73,3000.  Sedangkan  kelas  yang  ditatar  dengan  metode  baru  memiliki  nilai  rata-rata  sebesar  78,5333.  Keluaran  SPSS memperlihatkan beda rata-rata kedua nilai tersebut yatu 5,2333.
2.  Menguji  kesamaan  varians (Homogenitas). Lakukan  uji  hipotesis  homogenitas varians  sebagai berikut:
Hipotesis:
Ho:  kedua  varians  populasi  adalah  identik  (varians  populasi  nilai penataran memakai metode tradisional dan gres sama)
H1: kedua varians populasi yaitu tidak identik (varians populasi nilai penatarn memakai metode tradisional dan gres tidak sama)
 Dasar pengambilan Keputusan
a. Berdasarkan probabilitas (tk signifikansi: 5%)
·         Jika probabilitas > 0,05,  maka Ho Diterima
·         Jika probabilitas < 0,05,  maka Ho  ditolak
 Keputusan: sebab nilai dari Levene’s test yaitu 0,201 > 0,05 maka Ho Diterima. Makara kedua varians populasi identik. Konsekuensinya saat  uji T   nilai signifikansi  yang dipakai  adalah dari varians yang identik (equal)
3. Signifikansi  hasil  perlakuan.  Uji  hipotesis  ini  dilakukan  untuk mengetahui signifikansi perbedaan yang terjadi.
Hipotesis
Ho:  Rata-rata  pemahaman  peserta  dalam  materi  tertentu  setelah ditatar  menggunakan  metode  tradisional  dan  metode  baru  tidak berbeda 
H1:  Rata-rata  pemahaman  peserta  dalam  materi  tertentu  setelah ditatar  menggunakan  metode  tradisional  dan  metode  baru berbeda 
Yang  akan  dicari  ada  tidaknya  perbedaan  hasil  perlakuan,  jadi pengujian hipotesis memakai uji dua sisi. 
Dasar pengambilan Keputusan
a. Berdasarkan probabilitas (tk signifikansi: 5%)
·         Jika probabilitas > 0,05,  maka Ho  Diterima
·         Jika probabilitas < 0,05,  maka Ho  ditolak
 Keputusan.  Dari  keluaran  SPSS  diperoleh  nilai  probabilitas  0,041 (kebetulan  nilainya  sama  untuk  varians  identik  dan berbeda).  Oleh sebab lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Kesimpulannya, metode menatar  baru  menyebabkan  perbedaan  pemahaman  dalam bahan terpilih secara signifikan.

b. Uji T Berpasangan 
Tujuannya  untuk  mengetahui  perbedaan  akibat  perlakuan  pada sampel. Syaratnya mengggunakan dua sampel yang saling berhubungan. Kondisi data berdistribusi normal 
Contoh Data Perbedaan data hasil pretes dan postes
Selanjutnya data diinput dalam agenda SPSS diubahsuaikan dengan bentuk data yang harus dimasukkan  ke  lembar  kerja  SPSS,  kecuali  penomoran responden  harus terus  ke  bawah. 
Menentukan uji statistik 
·         Jenis  permasalahan.  Yang  ingin  dipecahkan  dalam  kasus  di  atas adalah  perbedaan  akibat  perlakuan  yang  diberikan  kepada  subjek penelitian.  Ini  berarti  masuk  ke  dalam  uji  komparasi  atau  uji  beda. Dilihat  dari  banyaknya  sampel  yang  digunakan  termasuk  ke  dalam  uji beda  dua  sampel  yaitu  kelompok  sebelum  perlakuan  dan  kelompok sesudah  perlakuan.  Kedua  sampel  jelas  saling  berhubungan  atau mempengaruhi  karena  hasil  kelompok  sebelum  perlakuanmempengaruhi  hasil  kelompok  setelah  perlakuan.  Dengan  kata  lain kelompok  yang  sama  mempengaruhi  hasil  tes  awal  dan ahir.  Jadi  uji yang digunakan yaitu uji beda dua sampel yang saling berhubungan.
·         Kondisi  data.  Untuk  menentukan  mana  yang  digunakan  diantara  uji parametrik dan non parametrik, kondisi  data harus  diperiksa. Caranya menyerupai diterangkan pada kepingan uji hubungan Pearson. 
1.       Langkah  pertama,  periksa  jenis  data.  Jenis  data  variabel  mata pelajaran IPA yaitu interval sebab siswa yang mempunyai nilai 40 tidak  berarti  mempunyai  kepandaian  setengah  kali  siswa  yang nilainya 80. Jenis data yang diukur sebelum dan setelah perlakuan sama.
2.       Langkah  kedua,  menguji  normalitas  distribusi  data  sampel  dengan menghitung  rasio skewness  yang  ternyata  bernilai  1.66  (data sebelum  perlakuan)  dan  1,46  (data  sesudah  perlakuan).  Walaupun histogram kedua data  tidak terlalu anggun tapi rasio skewness kedua data  ada  diantara  angka  –2  dan  +2,  sehingga  distribusi  kedua  data sanggup dianggap normal. 
·         Mengolah data dengan Uji T untuk dua sampel berpasangan:
1.       buka agenda SPSS dan file data yang akan diolah (file tpsgan.sav)
2.       pada hidangan statistics klik compare-means kemudian pilih paired-sample T test sehingga muncul kotak dialog.
·         klik variabel pertama yang akan diuji sehingga masuk ke dalam kolom current selection;
·         lakukan  hal  yang  sama  untuk  variabel  kedua  lalu  klik  tanda  panah sehingga kedua variabel masuk ke dalam kolom paired-variabel;
·         klik option kemudian klik two-tailed pada kolom test of significance;
·         klik  display  actual  significance  level  atau  flag  significance correlations  tergantung  jenis  program.  Submenu  ini  memberikan pilihan  untuk  menampilkan  tingkat  signifikansi  yang  biasanya ditentukan 5 % (*) atau 1%  (**);
·         Klik options sampai layar menampilkan kotak obrolan Options.
Confidence interval. SPSS memakai tingkat akidah 95% sebagai  default.  Biarkan  angka  itu  kecuali  jika  anda  ingin menggantinya dengan tingkat akidah yang lebih tinggi (99%);
Abaikan  pilihan exclude  cases  pairwise, kecuali  data  anda  tidak lengkap;
klik  continue  untuk  kembali  ke  menu  semula  lalu  klik ok  jika pengisian selesai.

Keluaran SPSS 
               - - - t-tests for paired samples - - -
                               Number of        2-tail
  Variable                 pairs        Corr    Sig      Mean             SD       SE of Mean
 -------------------------------------------------------------------------------------------
  SEBELUM                                                     57.3000        9.879          1.562
  nilai sblm blj dg met A
                                40            .890         .000
  SESUDAH                                                    67.3250         14.041         2.220
  nilai sdh belj dg met A
 ------------------------------------------------------------------------------------------
          Paired Differences                  |
  Mean          SD        SE of Mean     |      t-value       df    2-tail Sig
 -------------------------------------------------------------------------------------------------
-10.0250         6.919    1.094          |        -9.16       39        .000
 95% CI (-12.238, -7.812)               |

Analisis
1  Keluaran  statistics.  Dari  keluaran  SPSS  tampak  rata-rata pemahaman  siswa  mengenai  IPA  sebelum  mendapat  perlakuanadalah  57,3000.  Setelah  mendapat  perlakuan  dengan  menggunakan metode gres rata-rata nilai IPA menjadi 67,3250. Korelasi antara kedua variabel  ditunjukkan  angka  yang  tinggi  (0,890)  dengan  propabilitas jauh  di  bawah  0,05  (signifikansi  0,000).  Ini  menunjukkan  korelasi  nilai sebelum dan setelah menerima perlakuan sangat kuat. 
2  Signifikansi  hasil  perlakuan.  Pengujian  hipotesis  dilakukan  untuk mengetahui signifikansi perbedaan yang terjadi.
      Hipotesis
Ho:  Nilai  mata  pelajaran  IPA  sebelum  dan  sesudah  mendapat perlakuan berguru dengan metode gres tidak berbeda nyata.
H1:  Nilai  mata  pelajaran  IPA  sebelum  dan  sesudah  mendapat perlakuan berguru dengan metode gres berbeda nyata. 

Yang  akan  dicari  ada  tidaknya  perbedaan  hasil  perlakuan,  jadi memakai uji dua sisi.               Dasar pengambilan Keputusan Berdasarkan probabilitas (tk signifikansi: 5%)
1.       Jika probabilitas > 0,05,  maka Ho DITERIMA
2.       Jika probabilitas < 0,05,  maka Ho ditolak

Keputusan.  Dari  keluaran  SPSS  diperoleh  nilai  probabilitas  0,000. Oleh  karena  lebih  kecil  dari  0,05  maka  Ho   ditolak.  Kesimpulannya, perbedaan  nilai  IPA  sebelum  dan  sesudah  mendapat  pelajaran dengan  metode  baru  sangat  signifikan  bahkan  untuk  tingkat kepercayaan  1%  karena  nilai  probabilitasnya  tetap  lebih  kecil  dari 0,01.
====================================================================






= Baca Juga =



Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel