-->

Download Panduan Pembelajaran Untuk Smp Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

Dalam rangkan mendukung keterlaksanaan pelaksanaan Kurikulum 2013, Direktorat Pembinaan SMP telah menerbitkan Panduan Pembelajaran Untuk SMP Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016. Panduan ini disusun dengan maksud untuk memperlihatkan klarifikasi mudah mengenai pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan  kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 perihal standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam  standar Proses tersebut dinyatakan bahwa pembelajaran menerapkan Pendekatan  saintifik yang didukung oleh banyak sekali metode pembelajaran menyerupai Inquiry/Discovery Learning, Problem-Based Learning, dan Project-Based Learning.


Dalam Panduan Pembelajaran Untuk SMP Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 diberikan pola RPP dan langkah-langkah pembelajaran dengan model atau metode saintifik, pola RPP dan langkah-langkah pembelajaran dengan model atau metode pembelajaran inquiry/discovery, pola RPP dan langkah-langkah pembelajaran dengan model atau metode problem based learning, pola RPP dan langkah-langkah pembelajaran dengan model atau metode berbasis proyek, pola RPP dan langkah-langkah pembelajaran dengan model atau metode model / metode pembelajaran kooperatif, dan pola RPP dan langkah-langkah pembelajaran dengan model atau metode model / metode pembelajaran pembelajaran berbasis teks.


PANDUAN PEMBELAJARAN UNTUK SMP 2017

Baca Juga

Berikut ini uraian singkat mengenai Proses pembelajaran yang dikehendaki dalam Kurikulum 2013.

Proses pembelajaran di dalam dan luar kelas pada Kurikulum 2013 mencakup acara pendahuluan, inti,  dan penutup. Sebagian atau seluruh acara pembelajaran dipilih dan dilaksanakan biar akseptor didik memperoleh pengetahuan perihal nilai, memahami atau meresapi pentingnya nilai, dan mempraktikkan nilai-nilai karakter. Berikut disajikan bagaimana menumbuhkan kebijaksanaan pekerti pada tahap pendahuluan, inti dan penutup.

a.  Pendahuluan
Pada acara pendahuluan, umumnya guru:
1) menyiapkan akseptor didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
2) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
3) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
4) memberikan cakupan materi dan klarifikasi uraian acara sesuai silabus.
Ada sejumlah cara yang sanggup dilakukan untuk mengenalkan nilai, memahami pentingnya nilai, dan memfasilitasi pelaksanaan nilai-nilai abjad (budi pekerti) pada tahap pembelajaran ini. Berikut yaitu beberapa contoh.
1) Guru tiba sempurna waktu  (contoh nilai yang ditumbuhkan: disiplin)
2) Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa dikala memasuki ruang kelas (contoh nilai yang ditumbuhkan: santun, peduli)
3) Berdoa sebelum membuka pelajaran (contoh nilai yang ditumbuhkan: religius)
4) Mengecek kehadiran siswa (contoh nilai yang ditumbuhkan: disiplin)
5) Mendoakan siswa yang tidak hadir sebab sakit atau sebab halangan lainnya (contoh nilai yang ditumbuhkan: religius, peduli)
6)  Memastikan bahwa setiap siswa tiba sempurna waktu (contoh nilai yang ditumbuhkan: disiplin)
7) Menegur siswa yang terlambat dengan sopan (contoh nilai yang ditumbuhkan: disiplin, santun, peduli)
8) Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan materi ajar, memberikan butir-butir abjad (budi pekerti) yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KI/KD

b.  Inti
Kegiatan pembelajaran pada acara inti intinya mengikuti sintaks metode yang diterapkan oleh guru. Berikut disajikan pola perilaku yang ditumbuhkan apabila guru menerapkan pembelajaran dengan metode ilmiah.

1) Mengamati
Pada langkah ini siswa mengamati fenomenon dengan indera (mendengarkan, melihat, membau, meraba, mengecap) dengan atau tanpa alat (untuk menemukan masalah/ gap of knowledge or skill ). Nilai-nilai perilaku (budi pekerti) yang sanggup tumbuh melalui kagiatan pada langkah ini antara lain rasa ingin tahu dan kritis.

2) Menanya
Dalam langkah ini siswa merumuskan pertanyaan berangkat dari  masalah ( gap of knowledge and/or skill ) yang diperoleh dari pengamatan. Nilai-nilai perilaku (budi pekerti) yang sanggup tumbuh melalui kagiatan pada langkah ini sanggup sama dengan pada langkah mengamati, antara lain rasa ingin tahu dan kritis.

3) Mengumpulkan informasi/mencoba
Dalam langkah ini siswa mengumpulkan informasi/data dengan satu atau lebih teknik yang sesuai, contohnya eksperimen, pengamat an, wawancara, survei, dan membaca dokumen-dokumen. Nilai-nilai perilaku (budi pekerti) yang sanggup tumbuh melalui kagiatan pada langkah ini antara lain ketelitian, kejujuran, kesabaran, dan ketang -guhan.

4) Menalar/mengasosiasi
Dalam langkah ini siswa memakai informasi/data yang sudah dikumpulkan (dimiliki) untuk menjawab pertanyaan yang dirumuskan sebelumnya dan menarik kesimpulan. Nilai-nilai sikap (budi pekerti) yang sanggup tumbuh melalui kagiatan pada langkah ini antara lain saling menghargai, ketelitian, kejujuran, perilaku kritis, dan berfikir logis.

5) Mengomunikasikan
Dalam langkah ini siswa memberikan tanggapan atas pertanyaan (kesimpulan) menurut hasil penalaran/asosiasi informasi/data secara verbal dan/atau tertulis. Nilai-nilai perilaku (budi pekerti) yang sanggup tumbuh melalui kagiatan pada langkah ini antara lain saling menghargai, rasa percaya diri, kesantunan dalam berkomunikasi, perilaku kritis, dan berfikir logis.

6) Mencipta
Dalam langkah ini siswa mencipta dan/atau menginovasi produk, model, gagasan dengan pengetahuan yang telah diperoleh. Nilai-nilai perilaku (budi pekerti) yang sanggup tumbuh melalui kagiatan pada langkah ini antara lain saling menghargai, inovatif, dan kreatif.

c. Penutup
 Dalam acara penutup, guru:
1) tolong-menolong dengan akseptor didik dan/atau sendiri menciptakan rangkuman/simpulan pelajaran  (contoh nilai yang ditumbuhkan: mandiri, kerjasama, kritis, logis);
2) melaksanakan evaluasi dan/atau refleksi terhadap acara yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram (contoh nilai yang ditumbuhkan: jujur, mengetahui kelebihan dan kekurangan);
3) memperlihatkan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (contoh nilai yang ditumbuhkan:  saling menghargai, perca ya diri, santun, kritis, logis);
4) merencanakan acara tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, jadwal pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas, baik kiprah individual maupun kelompok sesuai dengan hasil berguru akseptor didik; dan
5) memberikan planning pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan biar penumbuhan kebijaksanaan pekerti terjadi dengan lebih intensif selama tahap penutup. 
1)   Selain simpulan yang terkait dengan aspek pengetahuan, biar akseptor didik difasilitasi menciptakan pelajaran watak yang berharga yang dipetik dari pengetahuan/keterampilan dan/atau proses pembelajaran yang telah dilaluinya untuk memperoleh pengetahuan dan/atau keterampilan pada pelajaran tersebut.
2)  Penilaian tidak hanya mengukur pencapaian siswa dalam pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga pada perkembangan abjad mereka.
3) Umpan balik baik yang terkait dengan produk maupun proses, harus menyangkut baik kompetensi maupun karakter, dan dimulai dengan aspek-aspek positif yang ditunjukkan oleh siswa.
4) Karya-karya siswa dipajang untuk berbagi perilaku saling menghargai karya orang lain dan rasa percaya diri.
5)   Kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, jadwal pengayaan, layanan konseling dan/atau memperlihatkan kiprah baik kiprah individual maupun kelompok diberikan dalam rangka tidak hanya terkait dengan pengembangan kemampuan intelektual, tetapi juga kepribadian.
6)   Berdoa pada selesai pelajaran.


Selengkapnya silahkan download Panduan Pembelajaran Untuk SMP Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 (Disini)

Demikian informasi tentang Panduan Pembelajaran Untuk SMP Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016, semoga bermanfaat. 



====================================



= Baca Juga =



Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel