-->

Inovasi Pendidikan Sanggup Diawali Dari Penemuan Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)?

Pengembangan RPP ini merupakan salah satu tahapan dalam pengembangan kurikulum, khususnya menjawab pertanyaan “Apa yang akan diajarkan, bagaimana mengajarkannya, serta alat dan cara apa yang digunakan untuk mengukurnya? RPP merupakan tindak lanjut dari kegiatan pengembangan silabus. RPP bermanfaat sebagai pedoman bagi guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran. Beberapa alasan pentingnya menciptakan RPP yang baik antara lain:
a)    RPP yang baik menciptakan guru lengkap, mantap /yakin sewaktu mengajar
b)   RPP menolong guru untuk memkirkan pelajaran sebelum pelajaran itu diajarkan, sehingga kesulitan-kesulitan mencar ilmu sanggup diramakan dan jalan keluarnya sanggup dicari
c)    RPP sanggup membantu guru dalam mengorganisasi faslitas, perlengkapan, alat bantu pengajaran, waktu dan isi, dalam rangka untuk mencapai tujuan mencar ilmu seefektif mungkin.
d)   RPP sanggup menciptakan guru berpegang pada aktivitas yang telah ditentukan dan menambah keyakinan bahwa mekanisme yang dipilih sanggup dilaksanakan sebaik mungkin dengan waktu dan kemudahan yang tersedia.
e)    RPP sanggup menciptakan guru dalam menghubung kan tujuan dan mekanisme kepada tujuan keseluruhan dari mata pelajaran yang diajarkan
f)     RPP sanggup meyakinkan guru bahwa informasi-informasi penting telah dimasukkan dalam persiapannya.
g)   RPP sanggup menciptakan dalam mengurutkan bagian-bagian dari mata pelajaran yang diajarkan
h)   RPP sanggup menciptakan guru dalam merencanakan motivasi di kelas, pertanyaan-pertanyaan dan diskusi-diskusi penting yang mungkin diperlukan
i)     Dapat digunakan sebagai rekaman dari apa yang telah diajarkan.
j)     RPP juga sanggup memperlihatkan dasar-dasar untuk perbakan selanjutnya.
Untuk mendapat RPP yang baik serta sanggup memperlihatkan donasi dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan, penemuan dalam pembuatan RPP mutlak diperlukan.  Tulisan ini akan mencoba memperlihatkan perihal penemuan dalam pengembangan RPP.

1) Adakan perbaikan tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Guru yang dikatagorikan baik salah satunya guru yang menyampaiakan tujuan pembelajaran pada kegaitan awal pembelajaran. Perumusan tujuan pembalajaran biasa berpedoman  pada rumus ABCD (Audien, Behaviour, Condition dan Degree). Dalam kaitanya dengan peningkatan kualitas pembelajaran guru sebaiknya menggagas tujuan pembelajan dengan kalimat yang inovatif, jelas, realistis, sanggup diukur dan menantang/menarik.
Sebagai  contoh silahkan bandingkan pola rumusan tujuan pembelajaran berikut!
“Setelah pembelajaran selesai siswa akan sanggup menjelaskan proses terjadinya fotosintesis.”
Dengan tidak mengurangi maknanya, rumusan tujuan pembelajaran tersebut sanggup kita ubah dengan kalimat yang lebih realistis, menjadi:
“Dalam waktu 10 menit dengan melalui kegiatan praktek siswa akan bisa menjelaskan proses terjadinya fotosintesis dengan dengan baik.” 
Pada rumusan tujuan yang kedua, tujuan pembelajaran terang lebih terarah, sanggup diukur, realistis dan menantang/menarik.

2) Gunakan banyak sekali sumber belajar
Komponen RPP yang lain ialah sumber belajar. Kebiasaan guru selama ini hanya memakai buku paket sebagai sumber belajar. Oleh alasannya ialah itu, kedepan seorang guru yang professional harus bisa memakai banyak sekali sumber belajar. Beberapa sumber mencar ilmu yang sanggup digunakan oleh guru diantaranya: buku teks, laporan hasil penelitian, jurnal, nara sumber,  koran/majalah, internet, media audiovisual, lingkungan dan sebagainya.
a)    Buku teks
Buku teks yang diterbitkan oleh banyak sekali penerbit sanggup dipilih untuk digunakan sebagai sumber materi pembelajaran. Buku teks yang digunakan sebagai sumber materi pembelajaran untuk suatu jenis matapelajaran tidak harus hanya satu jenis, apa lagi hanya berasal dari satu pengarang atau penerbit. Gunakan sebanyak mungkin buku teks biar sanggup diperoleh wawasan yang luas.
b)   Laporan hasil penelitian
Laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh forum penelitian atau oleh para peneliti sangat berkhasiat untuk mendapat sumber materi pembelajaran yang atual atau mutakhir.
c)    Jurnal (penerbitan hasil penelitian  dan pemikiran ilmiah)
Penerbitan terencana yang berisikan hasil penelitian atau hasil pemikiran sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai sumber materi pembelajaran. Jurnal-jurnal tersebut berisikan banyak sekali hasil penelitian dan pendapat dari para andal di bidangnya masing-masing yang telah dikaji kebenarannya.
d)   Nara Sumber
Nara Sumber sanggup berupa atau orang yang andal (pakar) dalam bidangnya. Nara Sumber sanggup didatangkan ke sekolah untuk memperlihatkan pengalaman mencar ilmu kepada penerima didik. Selain orang yang ahli, nara sumber juga sanggup berupa Profesional, yakni orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu. Kalangan perbankan contohnya tentu andal di bidang ekonomi dan keuangan. Sehubungan dengan itu materi pembelajaran yang berkenaan dengan ekonomi dan keuangan sanggup mendatangkan orang-orang yang bekerja di perbankan.
e)    Koran/Majalah terencana ibarat harian, mingguan, dan bulanan
Penerbitan terencana ibarat Koran banyak berisikan informasi yang berkenaan dengan materi pembelajaran suatu matapelajaran. Penyajian dalam koran-koran atau mingguan memakai bahasa popular yang gampang dipahami. Karena itu baik sekali apa bila penerbitan tersebut digunakan sebagai sumber belajar.
f)     Internet
Sumber mencar ilmu sanggup pula diperoleh melalui jaringan internet. Di internet kita sanggup memperoleh segala macam sumber materi pembelajaran. Bahan tersebut sanggup dicetak atau dikopi.
g)   Media audiovisual (TV, Video, VCD, kaset audio)
Berbagai jenis media audiovisual berisikan pula sumber mencar ilmu untuk banyak sekali jenis mata pelajaran. Kita sanggup mempelajari gunung berapi, kehidupan di laut, di hutan belantara melalui siaran televisi.
h)   Lingkungan ( alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi)
Berbagai lingkungan ibarat lingkungan alam, lingkungan social, lengkungan seni budaya, teknik, industri, dan lingkungan ekonomi sanggup digunakan sebgai sumber belajar. Untuk mempelajari pengikisan atau penggerusan pantai, jenis pasir, gelombang pasang contohnya kita sanggup memakai lingkungan alam berupa pantai sebagai sumber belajar.

3) Tambahkan Komponen Anggaran Pembiayan Dalam RPP bila Diperlukan
Kegiatan mencar ilmu mengajar yang bermutu bukan mustahil membutuhkan anggaran yang memadai. Dicantumkan anggaran biaya dalam format RPP dimaksud biar sekolah lebih memperhatikan kebutuhan guru dalam pelaksanaan proses mencar ilmu mengajar. Kebutuhan materi untuk praktek misalnya, apakah merupakan tanggung jawab guru, sekolah atau penerima didik itu sendiri. Jika kita membebankan pada penerima didik untuk wilayah perkotaan mungkin tidak terlalu menjadi masalah, tetapi bagaimana dengan guru yang mendapat kiprah di kawasan atau bahkan di kawasan terpencil. Lebih dari itu, gaung pendidikan gratis melalui peningkatan BOS menciptakan guru akan mendapat duduk kasus besar kalau membebankan biaya materi praktek tersebut kepada penerima didik.
Dengan dicantumkannya anggaran biaya dalam RPP akan membuka mata kepala sekolah serta pihak yang terkait dengan pendidikan yang selama ini kurang memperhatikan kebutuhan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Karena selama ini tidak jarang terjadi proses mencar ilmu mengajar yang berlangsung seadanya sehingga risikonya pun terkesan kurang optmal.
Demikian sumbang saran yang sanggup aku utarakan dalam penemuan pengembangan RPP mudahan-mudahan hal ini dijadikan materi pertimbangan para pembuat kebijakan dam sanggup memperlihatkan donasi yang konkret bagi pengembangan kualitas pendidikan di Indonesia.




Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel