-->

Metode Tanya Jawab Dan Prinsip Penerapannya


METODE TANYA JAWAB
1.     Hakikat atau Pengertian Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab yaitu cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa,  tetapi sanggup pula dari siswa kepada guru. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudirman (1987:120) yang mengartikan  bahwa “metode tanya jawab yaitu cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa,  tetapi sanggup pula dari siswa kepada guru.” 

Lebih lanjut dijelaskan  pula oleh Sudirman (1987:119)  menyatakan bahwa metode tanya jawab ini sanggup dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut (dalam rangka belajar) kepada banyak sekali sumber mencar ilmu menyerupai buku, majalah, surat kabar, kamus, ensiklopedia, laboratorium, video, masyarakat, alam, dan sebagainya.


=================================




=================================

Sementara itu, dalam Petunjuk Teknis Kurikulum 1994 (1996:26) dinyatakatan bahwa “metode tanya jawab yaitu suatu cara mengajar atau menyajikan materi melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi tersebut.

Penggunaan metode ini dengan baik dan tepat,  akan sanggup merangsang minat dan motivasi siswa dalam belajar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode tanya jawab adalah:
1)   Materi menarik dan menantang serta mempunyai nilai aplikasi tinggi.
2)   Pertanyaan bervariasi, mencakup pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan  dengan banyak kemungkinan jawaban).
3)   Jawaban pertanyaan itu diperoleh dari penyempurnaan jawaban-jawaban siswa.
4)   Dilakukan dengan teknik bertanya yang baik. (Depdikbud, 1996:26).

Suasana Penerapan Metode Tanya Jawab
Berdasarkan pembahasan di atas, maka sanggup disimpulkan bahwa metode tanya jawab yaitu suatu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara pengajuan-pengajuan pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk memahami materi pelajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
 
B.  Langkah-Langkah Penggunaan Metode Tanya Jawab
Untuk menghindari penyimpangan dari pokok persoalan, penggunaan metode tanya jawab harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
a.        Merumuskan tujuan tanya jawab sejelas-jelasnya dalam bentuk tujuan khusus dan berpusat pada tingkah laris siswa.
b.        Mencari alasan pemilihan metode tanya jawab.
c.        Menetapkan kemungkinan pertanyaan yang akan dikemukakan.
d.        Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga biar tidak menyimpang dari pokok persoalan.
e.        Menyediakan kesempatan bertanya bagi siswa.


Berdasarkan langkah-langkah yang di atas, maka tindakan guru dalam memakai metode tanya jawab harus dipersiapkan secermat mungkin dalam bentuk planning pengajaran yang detail dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.        Menyebutkan alasan penggunaan metode tanya jawab.
2.        Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus.
3.        Menyimpulkan jawaban siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus.
4.        Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada hal-hal yang belum dipahami.
5.        Memberi pertanyaan atau kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada hal-hal yang sifatnya pengembangan atau pengayaan.
6.        Memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan yang relevan dan sifatnya pengembangan atau pengayaan.
7.        Menyimpulkan materi jawaban yang relevan dengan tujuan pembelajaran khusus.
8.        Memberi kiprah kepada siswa untuk membaca materi berikutnya di rumah dan menulis pertanyaan yang akan diajukan pada pertemuan berikutnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menawarkan tanya jawab adalahseorang guru dalam menawarkan tanya jawab harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.     Ciri pertanyaan yang baik antara lain :
1)     Merangsang siswa untuk berpikir.
2)     Jelas dan tindak menimbulkan banyak penafsiran.
3)     Singkat dan gampang dipahami siswa.
4)     Disesuaikan dengan kemampuan siswa.

b.     Teknik mengajukan pertanyaan antara lain :
1)   Pertanyaan ditujukan pada seluruh siswa.
2)   Memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir.
3)   Usahakan setiap siswa diberikan giliran menjawab.
4)   Dilakukan dalam suasana rileks, tidak tegang.

c.     Sikap guru terhadap jawaban siswa antara lain :
1)     Tafsirkan jawaban siswa ke arah yang baik.
2)     Hargai secara masuk akal sekalipun jawaban siswa kurang tepat.
3)     Pada ketika tertentu berikan kesempatan kepada siswa lain untuk menilai jawaban yang diberikan temannya.

d.     Sikap guru terhadap pertanyaan siswa antara lain :
1)     Memberikan keberanian kepada siswa untuk bertanya.
2)     Pertanyaan siswa perlu disusun secara keseluruhan.
3)     Pertanyaan harus sesuai dengan tata tertib.


Agar penggunaan metode tanya jawab menjadi efektif, ada beberapa hal penting yang perlu menerima perhatian guru, yakni:
1)       Mempersiapkan Pertanyaan:
1.     Kuasai materi pelajaran yang akan ditanyakan.
2.     Susunlah pertanyaan-pertanyaan yang baik yang akan diajukan kepada siswa. Ciri-ciri pertanyaan yang baik yaitu sebagai berikut:
a.    Pertanyaan yang bekerjasama dengan pokok atau topik materi yang dibahas. Dalam hal ini, yang perlu ditanyakan yaitu bagian-bagian atau hal-hal penting dari topik atau pokok materi itu. Usahakanlah tidak menanyakan sesuatu yang tidak penting.
b.    Pertanyaan yang gampang dipahami siswa.
c.    Setiap pertanyaan hendaknya berisi hanya satu pokok pikiran
d.    Gunakan kalimat yang singkat. Hindarkan bahasa atau istilah-istilah yang sulit dimengerti oleh siswa.
e.     Pertanyaan hendaklah sesuai dengan taraf berpikir atau tingkatan siswa.
f.      Pertanyaan yang tidak terlampau mengehendaki jawaban atau fakta atau jawaban ya atau tidak.
g.   Pertanyaan yang sanggup menumbuhkan respons bagi siswa untuk mencari dan menemukan jawabannya.
h.    Sekalipun sanggup dilakukan bersamaan pada waktu pengajuan pertanyaan, sebaiknya rencanakanlah bentuk atau jenis pertanyaan yang akan diajukan sesuai dengan petunjuk taksonomi Bloom sebagaimana yang telah dijelaskan.

Contoh Penerapan Metode Tanya Jawab
2)       Mengajukan Pertanyaan Kepada Siswa
Dengan memperhatikan bentuk atau jenis pertanyaan yang telah direncanakan, dalam mengajukan pertanyaan perlu diperhatikan petunjuk berikut ini.
a.  Cara bertanya
a)     Pemberian contoh (structuring)
Pertanyaan pemberian contoh (structuring) yaitu bentuk pertanyaan yang didahului dengan pertanyaan yang berisi dan mendekati informasi sesuai dengan jawaban yang diharapkan, biar siswa sanggup memakai atau mengolah informasi itu untuk menemukan jawaban pertanyaan.
b)     Pemusatan (focusing)
Dilihat dari scope (lingkup materi) yang ditanyakan, ada pertanyaan luas dan ada pertanyaan sempit. Dari pertanyaan luas itu kita perlu memberi tekanan pada bagian-bagian tertentu yang penting dalam bentuk pertanyaan. Inilah yang dinamakan pertanyaan pemusatan (focusing).
c)     Pemberian tuntunan (prompting)
Bila seorang siswa menawarkan jawaban yang salah atau kurang tepat, guru hendaknya menawarkan tuntunan kepada siswa itu biar sanggup menemukan jawaban yang benar.
d)     Mengadakan pelacakan
Mengadakan pelacakan sanggup dipakai guru dengan pertanyaan pelacak, yang termasuk keterampilan bertanya lanjut. Apabila jawaban yang diberikan siswa dinilai oleh guru benar, tetapi masih sanggup ditingkatkan menjadi lebih sempurna, maka guru sanggup mengajukan pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada siswa tersebut. Sedikitnya ada tujuh teknik pertanyaan pelacak yang sanggup dipakai guru, yakni: (a) klarifikasi, (b) meminta siswa menawarkan alasan, (c) meminta akad pandangan, (d) meminta ketepatan jawaban, (e) meminta jawaban yang lebih relevan, (f) meminta contoh, dan (g) meminta jawaban yang lebih kompleks.

3)       Beberapa teknik yang perlu diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan
(1)   Mulailah dengan membuat suasana yang menyenangkan dan bersahabat dengan siswa. Hindarkan suasana yang tegang atau yang sanggup membuat siswa tercekam rasa takut.
(2)   Penyampaian pertanyaan dengan damai tetapi bersemangat dan dengan bunyi yang jelas.
(3)   Usahakan supaya tidak sering mengulang pertanyaan, biar semua siswa selalu penuh perhatian.
(4)   Apabila terpaksa memakai istilah absurd yang belum diketahui siswa dalam rangkaian suatu kalimat, jelaskanlah arti istilah itu, tetapi bukan penjelasan yang merupakan jawaban.
(5)   Arahkan pertanyaan kepada seluruh kelas.
(6)   Dalam kenyataan, pada tamat penjelasan cuilan topik atau topik tertentu, guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Terhadap pertanyaan siswa ini, beberapa teknik yang sanggup dilakukan guru ialah:
(7)   Usahakan biar guru tidak pribadi menjawabnya, maksudnya untuk merangsang berpikir siswa lainnya. Berikanlah kesempatan siswa lainnya untuk menanggapi atau menjawabnya, selanjutnya gres guru menyempurnakan jawaban itu apabila diperlukan.
(8)   Rangsanglah biar banyak siswa yang bertanya terhadap apa yang dibahas, biar siswa tidak berada dalam keraguan selamanya.

4)       Bersikap yang baik terhadap tanggapan siswa
1.    Berikan waktu yang cukup bagi siswa untuk memikirkan atau mencari jawaban.
2.    Jangan memaksa siswa tertentu menjawab dengan mendesaknya, alasannya yaitu siapa tahu beliau belum menemukan jawaban.
3.    Apabila jawaban siswa tidak benar, janganlah dibesar-besarkan kesalahan atau kelemahannya, alasannya yaitu itu sanggup mematahkan semangatnya dan semangat siswa lainnya.
4.    Berikan penguatan (reinforcement) dengan segera terhadap jawaban siswa yang ada benarnya
5.    Penguatan verbal: menyerupai dengan kata-kata: baik, benar, bagus, tepat, atau sempurna.
6.    Penguatan nonverbal; menyerupai dengan gerakan-gerakan mimik muka yang senyum, mengangguk-angguk, mengacungkan jempol, menepuk-nepuk tubuh siswa atau berjalan dengan mendekati siswa.
7.    Penguatan adonan (verbal dan nonverbal); menyerupai sambil menyampaikan benar atau bagus, ketika itu juga mengacungkan jempol atau mengangguk-anggukkan kepala dan sebagainya.

Contoh Kegiatan Pembelajaran dengan Metode Tanya Jawab

5)       Menilai Tanya Jawab dan Tindak Lanjut
Setelah berlangsungnya tanya jawab sebagai cara penyajian pelajaran kepada siswa, sebaiknya guru mengadakan penilaian yang antara lain meliputi:
a)   Apakah pertanyaan yang diajukan dan jawaban siswa telah terarah sesuai dengan pokok materi yang dibahas.
b)   Apakah suasana cukup merangsang siswa untuk berpikir.
c)   Apakah berlangsung dalam suasana yang menyenangkan.
d)   Apakah tanya jawab itu sanggup membina keberanian dan keterampilan siswa dalam mengemukakan pendapat.
Selain itu dipandang penting pula tindak lanjut dari tanya jawab, antara lain:
1)   Guru sebaiknya menjelaskan kembali secara keseluruhan perihal pokok materi yang dibahas melalui Tanya jawab itu, terutama bagian-bagian penting tertentu yang kiranya perlu menerima pengutamaan dan kaitan satu cuilan dengan bagian-bagian lainnya.
2)   Memberi kiprah tertentu lebih lanjut kepada siswa dengan tujuan biar siswa memperoleh pengayaan dan pendalaman terhadap materi yang telah dibahas.

Selain memakai langkah-langkah dari metode tanya tersebut seorang guru harus mengetahui dan melaksanakan beberapa prinsip penggunaan metode tanya jawab diantaranya yaitu:
a.  Penyebaran (distribution)
Agar siswa banyak berpartisipasi pada suatu acara mencar ilmu mengajar sebaiknya guru berbagi giliran menjawab pertanyaan secara acak dan kalau perlu secara merata.
b.  Pemberian waktu berfikir (pausing)
Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru sepatutnya menawarkan kesempatan kepada siswa untuk berfikir sejenak kemudian gres menunjuk salah seorang siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut.
c.  Penggunaan pertanyaan pelacak (probbing)
Suatu ketika guru ingin meningkatkan jawaban siswanya.Untuk itu sanggup dipakai teknik probbing (pelacak) biar jawaban siswa meningkat menjadi lebih sempurna. Adapun teknik pelacak yang sanggup dipakai yaitu sebagai berikut :
1)   Klasifikasi
Guru sanggup menawarkan pertanyaan pelacak yang meminta siswa menjelaskan atau menyampaikan dengan jawaban atau kata-kata lain sehingga jawaban siswa tersebut menjadi lebih baik.
2)  Meminta siswa menawarkan alasan
Guru sanggup meminta siswa mengemukakan alasan atau pendapat yang telah dikemukakan dalam menjawab pertanyaan.
3)  Meminta akad pandangan
Suatu ketika guru sanggup meminta kepada para siswa untuk menawarkan pandangan atas jawaban yang dikemukakan oleh sahabat mereka. Siswa yang lain sanggup mendapatkan atau menolak pandangan tersebut atau menambahkan sehingga diperoleh kesempatan jawaban yang disetujui bersama.
4)  Meminta ketepatan jawaban
Guru sanggup meminta siswa untuk meninjau kembali jawaban apabila jawaban siswa kurang tepat, biar diperoleh jawaban yang tepat dengan mengajukan pertanyaan pelacak. Pertanyaan yang diajukan dihentikan membuat siswa tertekan, malu atau rendah diri.
5)  Meminta jawaban yang lebih relevan
Guru sanggup mengajukan pertanyaan yang memungkinkan siswa menilai kembali jawabannya, atau mengemukakannya kembali dengan kata- kata lain sehingga jawaban yang kurang tepat menjadi tepat dan benar.
6)  Meminta Contoh
Guru sanggup meminta siswa itu untuk memeberikan ilustrasi atau contoh aktual perihal apa yang dimaksudnya.
7)  Meminta jawaban yang lebih kompleks
Guru sanggup meminta siswa untuk memberi penjelasan lebih lanjut perihal pendapatnya tadi.

Contoh Pelaksanaan Metode Tanya Jawab

D. Kelebihan Metode Tanya Jawab

Suatu metode yang dipakai oleh guru dalam mengajar sudah barang tentu mempunyai kelebihan atau keunggulan dan kekurangan, begitupun dengan metode tanya jawab. Menurut Sudirman (1991:118); metode tanya jawab banyak mempunyai kelebihan, menyerupai yang diungkapkan di antaranya:
1.    Pertanyaan sanggup menarik dan memusatkan perhatian siswa. Bahkan siswa yang sedang ribut sekalipun, apabila guru melontarkan sebuah pertanyaan, biasanya keributan pribadi bermetamorfosis damai kembali. Siswa yang mengantuk, biasanya segera kembali tegar dan hilang kantuknya.
2.    Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir termasuk daya ingatnya.
3.    Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
4.    Metode ini sanggup mengetahui kemampuan berpikir siswa dan kesistematisannya dalam mengemukakan pokok-pokok pikiran dalam jawabannya.
5.    Metode ini sanggup mengetahui hingga sejauh mana penguasaan siswa perihal apa yang sedang dan atau telah dipelajari. Dengan demikian, sanggup pula dijadikan sebagai materi introspeksi bagi guru dalam hal cara mengajar yang telah dilakukannya.
6.    Metode ini sanggup dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut (dalam rangka belajar) kepada banyak sekali sumber mencar ilmu menyerupai buku, majalah, surat kabar, kamus, ensiklopedia, laboratorium, video, masyarakat, alam, dan sebagainya.
Berikut uraian di atas keunggulan atau kelebihan  metode tanya jawab : 1) Kelas akan hidup lantaran anak didik aktif berfikir dan memberikan pikiran melalui berbicara. 2) Baik sekali untuk melatih anak didik biar berani mengemukakan pendapatnya. 3) Akan membawa kelas kedalam suasana diskusi.

E. Kelemahan Metode Tanya Jawab

Beberapa kelemahan atau kekurangan metode tanya jawab antara lain sebagai berikut:
1.    Siswa sering merasa takut, apalagi kalau guru kurang sanggup mendorong siswa untuk berani dengan membuat suasana yang tidak tegang dan akrab.
2.    Tidak gampang membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan gampang dipahami siswa.
3.    Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak sanggup menjawab pertanyaan hingga dua atau tiga orang.
4.    Guru masih tetap mendominasi proses mencar ilmu mengajar. Biasanya guru kurang terbuka, dalam arti ingin jawaban siswa selalu sesuai dengan keinginannya.
5.    Siswa yang tidak biasa atau salah menjawab pada waktu itu belum tentu ia bodoh, siapa tahu lantaran disebabkan oleh tergesa-gesa menjawab, kurang waktu untuk memikirkan jawaban, atau kurang mempelajari materi yang sedang atau telah dibahas pada waktu lain.
6.    Apabila jumlah siswa puluhan, mustahil cukup waktu untuk menawarkan pertanyaan kepada setiap siswa. Sering jawaban diborong oleh sejumlah kecil siswa yang menguasai dan bahagia berbicara, sedangkan banyak siswa lainnya tidak memikirkan jawabannya.
7.    Dengan tanyajawab adakala pembicaraan menyimpang dari pokok   perkara bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat perkara baru.

Contoh Penerapan Metode Tanya Jawab

F.  Bentuk-Bentuk Pertanyaan dalam Penerapan Metode Tanya Jawab

Bermacam bentuk atau jenis pertanyaan berdasarkan para hebat sanggup dipakai dalam proses mencar ilmu mengajar, bergantung pada sudut pandangannya. Berikut pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan pada sudut pandang yang didasarkan atas taksonomi Bloom, yakni sebagai berikut:

1)       Pertanyaan Ingatan (knowledge)
Kata-kata yag biasa dipakai biasanya: siapa, apa, di mana, kapan, definisi, ingat, kenal.Contoh:
a.    Apa arti kata besar kepala?
b.    Siapa presiden RI yang pertama?
c.    Di mana pertama kali dinyatakannya secara resmi Proklamasi Kemerdekaan RI?
d.    Kapan terjadinya pemberontakan G-30-S/PKI?


2)       Pertanyaan Pemahaman (comprehension)
Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui pemahaman siswa bahwa ia telah memepunyai pengertian yang cukup untuk mengorganisasi dan menyusun materi yang telah diketahuinya. Yang dituntut dari siswa lebih dari sekadar mengingat kembali informasi, yaitu kemampuan menawarkan deskripsi dengan kata-kata sendiri dan menggunakannya dalam bentuk perbandingan-perbandingan.
Kata-kata yang sering dipakai ialah: deskripsikan, uraikan, bandingkan, cari perbedaan, sederhanakan, katakan dengan kata-katamu sendiri, jelaskan pandangan gres pokok dari …
Contoh:
a.        Jelaskan pandangan gres pokok yang ditunjukkan dalam paragraf pertama!
b.        Bandingkan novel  dengan cerpen!

3)       Pertanyaan penerapan (aplication)
Bentuk pertanyaan ini yaitu untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerapkan informasi yang telah didapat dan dipahami ke dalam pemecahan suatu perkara dari suatu aturan, generalisasi, aksioma, atau suatu proses.
Kata-kata yang biasa dipakai seperti: terapkan, klasifikasikan, gunakan, pilih, manfaatkan, tulis sutau contoh, berapa banyak, yang mana, apakah.
Contoh:
b.    Jika X = 2 dan Y = 5, berapa X² + 2Y?
c.    Dari contoh-contoh bencana berikut ini, mana yang merupakan kata  berimbuhan berawalan ber- ?

4)       Pertanyaan Analisis
Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui kemampuan siswa berpikir secara kritis dan mendalam. Siswa dituntut untuk:
a.    Mengidentifikasi motif, alasan-alasan atau sebab-sebab suatu kejadian.
b.    Mempertimbangkan dan menganalisis informasi, biar diperoleh kesimpulan atau generalisasi atas dasar informasi itu.
c.    Menganalisis suatu kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan kejadian-kejadian yang sanggup mendukung atau menolak suatu kesimpulan atau alasan tertentu.
Kata-kata yang sanggup dipakai seperti: identifikasi, apa motif atau sebab-sebabnya, buat kesimpulan, tentukan kejadian, dukungan, analisis, mengapa. Contoh:
b.        Mengapa perlu dipakai CBSA dalam proses belajar-mengajar?
c.        Kesimpulan apa yang sanggup Anda ambil sesudah membaca karya sastra  itu?

5)       Pertanyaan Sintesis
Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui kemampuan berpikir lebih tinggi dalam bentuk pikiran original (murni) dan kreatif.
Dalam pertanyaan ini siswa dituntut untuk:
a.    Menghasilkan komunikasi-komunikasi atau buah pikiran yang asli.
b.    Membuat ramalan.
c.    Memecahkan perkara secara kreatif dan bervariasi.
Kata-kata yang dipakai seperti: perkirakan, hasilkan, tulis, rencanakan, kembangkan, sintesiskan, konstruksikan, bagaimana kita bisa meningkatkan, apa yang akan terjadi jika…, bagaimana kita memecahkan perkara ….. Contoh:
a.    Untuk menghasilkan komunikasi asli:
1)   Nama apa yang layak bagi mesin sebaik ini?
2)   Tuliskan surat perihal isyu sosial yang ada sangkut-pautnya dengan Anda kepada editor suatu majalah!
3)   Membuat ramalan.
4)   Apa yang akan terjadi kalau G-30-S/PKI berhasil dalam pemberontakannya?
5)   Akibat-akibat apa yang sanggup terjadi kalau seorang anak kekurangan gizi?
b.    Memecahkan masalah.
1)   Bagaimana cara mengukur tinggi suatu gedung kalau kita tidak bisa masuk ke dalamnya dan tidak bisa pula memanjat dindingnya?
2)   Dari mana kita memperoleh uang untuk membiayai pembangunan bangsa ini?

6)       Pertanyaan Evaluasi
Bentuk pertanyaan penilaian ini termasuk pertanyaan tingkat tinggi di samping pertanyaan sintesis. Siswa dikembangkan kemampuan berpikirnya melalui penggunaan proses-proses mental yang tinggi. Dalam hal ini siswa dituntut untuk sanggup membuat keputusan perihal baik-tidaknya suatu ide, pemecahan masalah, suatu karya seni, atau pendapatnya mengenai isyu tertentu yang sedang berkembang.
Kata-kata yang sanggup dipakai seperti: apa argumentasinya, putuskan, evaluasi, berikan pendapatmu, yang mana gambar yang paling baik, apakah Anda setuju, apakah hal itu akan lebih baik. Contoh:
1)   Apakah belum dewasa diberi keleluasaan membaca sembarang buku yang mereka ingini tanpa mempertimbangkan akibat-akibatnya?
2)   Gambar mana yang paling Anda sukai. Mengapa?
3)   Pendekatan mana yang paling baik untuk mengatasi perkara ini?
4)   Benarkah pelajaran sekolah itu terlalu sukar berdasarkan Anda?









= Baca Juga =



Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel