Tolak Ukur Un 2015: Indeks Integritas Dan Kejujuran Dalam Pelaksanaannya
9:16 AM
Edit
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, mengumumkan secara resmi perihal indeks integritas hari ini. Mereka mengumumkan hal tersebut disela-sela kunjungannya ke beberapa sekolah di Jakarta untuk meninjau pelaksanaan ujian nasional (UN) di hari kedua.
Mendikbud menyampaikan, Presiden Jokowi menekankan bahwa indeks integritas ialah salah satu upaya revolusi mental yang harus dilakukan di dunia pendidikan. Laporan UN, kata dia, ialah wacana kejujuran dalam pelaksanaannya. “Bukan semata-mata keberhasilan nilai akademis tetapi justru kejujurannya,” katanya pada dikala memperlihatkan keterangan pers di Posko UN Kemendikbud, Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Mendikbud menyampaikan, Presiden Jokowi menekankan bahwa indeks integritas ialah salah satu upaya revolusi mental yang harus dilakukan di dunia pendidikan. Laporan UN, kata dia, ialah wacana kejujuran dalam pelaksanaannya. “Bukan semata-mata keberhasilan nilai akademis tetapi justru kejujurannya,” katanya pada dikala memperlihatkan keterangan pers di Posko UN Kemendikbud, Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Mendikbud mengungkapkan, menurut data dari Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) selama lima tahun ke belakang (2010-2014) menerangkan bahwa UN sanggup diselenggarakan secara relatif jujur di daerah-daerah seluruh wilayah Indonesia. “Ujian Nasional secara relatif jujur ini ialah salah satu tujuan utama yang ingin kita canangkan tahun ini,” tuturnya.
Mendikbud menjelaskan, menurut data tersebut banyak kawasan yang mempunyai indeks integritas di atas 90. Sebuah sekolah dengan indeks integrtitas di atas 90, kata dia, ialah sekitar 10 persen dari total penerima UN di sekolah tersebut pertanda pola kecurangan dalam melakukan UN. Misalnya Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau, beliau mengambil contoh, mempunyai indeks integritas di atas 90 berarti sekitar 90 persen sekolah di kabupaten tersebut mempunyai indeks integritas di atas 90. “Kami memang mempunyai data seluruh Indonesia tetapi yang kita ingin promosikan ialah contoh-contoh baik. Ini lah contoh-contoh baik,” ujarnya.
Mendikbud mengimbau, seluruh kawasan di Indonesia sanggup melakukan UN dengan jujur. Nanti sesudah akibat UN tahun ini, kata dia, Kemendikbud akan memublikasikan data indeks integritas setiap sekolah dan setiap daerah. “Kita akan sampaikan kepada gubernur, kepada kepala kawasan sebagai materi untuk perbaikan ke depan,” ucapnya. (Agi Bahari)
Sumber: Kemendikbud.go.id