Pengukuran: Pengertian, Macam-Macam, Dan Instrumen/Alat Ukur Besaran Fisika
8:47 AM
Edit
Pengertian Pengukuran
Jenis-Jenis Pengukuran
Dalam Fisika, Pengukuran didefinisikan sebagai berikut:
Pengukuran yakni program membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran lain yang sejenis yang telah ditetapkan sebagai satuan
Maksud dari definisi tersebut yakni misalkan kita sedang mengukur panjang buku memakai penggaris, berati kita sedang membandingkan panjang buku dengan panjang penggaris tersebut dimana penggaris yakni alat ukur besaran panjang yang sudah ditetapkan sebagai satuan (di dalam penggaris terdapat skala m, cm, atau inch).
Jenis-Jenis Pengukuran
Dalam proses pengukuran besaran dalam fisika, ada beberapa jenis-jenis pengukuran, yaitu:
1. Berdasarkan Metode Pengukuran
Berdasarkan metode pengukuran, jenis pengukuran dibedakan menjadi 2 yaitu:
A. Pengukuran Langsung
Pengukuran pribadi yakni proses pengukuran dengan memakai alat ukur pribadi dimana hasil pengukuran pribadi terbaca pada alat ukur tersebut. Contohnya saat kita mengukur panjang buku dengan mistar, berarti kita melakukan pengukuran pribadi lantaran hasil pengukuran panjang buku terbaca pribadi pada skala mistar tersebut.
B. Pengukuran Tidak Langsung
Pengukuran tidak pribadi yakni proses pengukuran suatu besaran dengan cara mengukur besaran lain. Pada pengukuran tidak langsung, dipakai beberapa jenis alat ukur, dan hasil pengukuran nantinya merupakan hasil operasi (bisa pembagian/perkalian) dari hasil pengukuran alat-alat ukur tersebut.
Misalkan untuk mengukur kecepatan gerak suatu benda, maka besaran-besaran yang harus kita ukur yakni panjang dan waktu (v = s/t). Jadi alat ukur yang dipakai yakni alat ukur panjang ibarat penggaris/rollmeter dan alat ukur waktu ibarat stopwatch. Dan hasil pengukuran nantinya dalah hasil pengukuran penggaris/rollmeter dibagi hasil pengukuran stopwatch.
2. Berdasarkan Banyaknya Pengukuran
A. Pengukuran Tunggal
Pengukuran tunggal yakni pengukuran yang hanya dilakukan satu kali. Pengukuran tunggal dilakukan jika:
- Besaran yang diukur tidak berubah-ubah, sehingga hanya dengan pengukuran tunggal, hasil pengukuran dianggap cukup akurat
- Kesempatan untuk melakukan pengukuran hanya satu kali.
B. Pengukuran Berulang
Pengukuran berulang yakni pengukuran yang dilakukan berkali-kali. Pengukuran tunggal dilakukan karena:
- Pengukuran tunggal menawarkan hasil yang kurang teliti
- Hasil Pengukuran tunggal lebih mendekati nilai yang sebenarnya
- Ketidakpastian pengukuran berulang lebih kecil daripada ketidakpastian pengukuran tunggal. Untuk lebih memahami ihwal ketidakpastian pengukuran, silahkan baca artikel ihwal 3 Kesalahan Umum dan Ketidakpastian dalam Pengukuran Besaran Fisika.
Macam-Macam Alat Ukur Besaran Fisika
Alat Ukur Besaran Panjang
Alat-alat ukur yang dipakai untuk mengukur panjang suatu benda antara lain mistar, rollmeter, jangka sorong dan mikrometer sekrup
1. Mistar
Mistar/penggaris biasanya dipakai untuk mengukur panjang benda yang tidak terlalu panjang. Misalnya untuk mengukur panjang meja, buku, pensil dan sebagainya. Tingkat ketelitian mistar yakni 0,5 mm.
Gambar Mistar |
Rollmeter merupakan alat ukur panjang yang sanggup digulung dengan panjang 25-50 meter. Rollmeter ini biasanya dipakai oleh tukang bangunan atau pengukur jalan. Ketelitian pengukuran dengan rollmeter adalah 0,5 mm.
3. Jangka Sorong
Jangka sorong yakni alat yang dipakai untuk mengukur panjang, kedalaman, tebal, kedalaman lubang, dan diameter baik diameter luar maupun diameter dalam suatu benda. Jangka sorong memiliki tingkat ketelitian 0,1 mm
4. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur ketebalan benda yang relatif tipis seperi kertas, seng dan karbon. Mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian sebesar 0,01 mm.
Alat Ukur Besaran Massa
1. Neraca Analitis Dua Lengan
Neraca ini memiliki kegunaan untuk mengukur massa benda ibarat emas, batu, kristal benda dan sebagainya. Tingkat ketelitian neraca analitis dua lengan yakni 0,1 gram.
2. Neraca Lengan Gantung
Neraca lengan gantung biasanya dipakai untuk mengukur massa yang relatif besar ibarat massa 1 karung beras, jagung dan sebagainya. Cara memakai neraca ini yakni dengan menggeser-geser beban pemberat di sepanjang batang neraca.
3. Neraca Ohauss
Neraca ini memiliki kegunaan untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Beban maksimal yang sanggup ditimbang memakai neraca ini yakni 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yakni 0,1 gram
4. Neraca Pegas
Neraca pegas sering disebut dinamometer berfungsi untuk mengukur massa dan atau berat benda. Neraca ini memiliki dua skala, yaitu skala N (newton) untuk mengukur berat dan skala g (gram) untuk mengukur massa.
5. Neraca Digital
Neraca digital atau neraca elektronik ini di dalam penggunaannya sangat gampang lantaran besar massa benda yang diukur pribadi terbaca pada layar. Ketelitian neraca digital ini sampai dengan 0,001 gram.
Alat Ukur Besaran Waktu
1. Arloji
Pada umumnya alat ukur waktu ini memiliki tingkat ketelitian 1 detik
2. Stopwatch
Stopwatch biasanya dipakai untuk mengukur waktu dalam program olahraga atau dalam praktik penelitian. Tingkat ketelitian alat ukur ini yakni 0,1 detik
Gambar Stopwatch |
3. Penunjuk Waktu Elektronik
Tingkat ketelitian alat ukur ini mencapai 1/1000 detik.
4. Jam Atom Cesium
Dibuat dengan tingkat ketelitian 1 detik tiap 3.000 tahun, artinya kesalahan pengukuran kira-kira 1 detik dalam kurun waktu 3.000 tahun.
Alat Ukur Besaran Arus Listrik
Alat untuk mengukur kuat arus listrik disebut amperemeter. Ampere meter memiliki hambatan dalam yang sangat kecil, pemakaiannya harus dihubungkan secara seri pada rangkaian yang diukur, sehingga jarum menunjuk angka yang merupakan besarnya arus listrik yang mengalir.
Alat Ukur Besaran Suhu
Untuk mengukur suhu suatu sistem umumnya memakai termometer. Termometer dibuat berdasarkan prinsip pemuaian. Termometer biasanya terbuat dari sebuah tabung pipa kapiler tertutup yang berisi air raksa yang diberi skala. Ketika suhu bertambah, air raksa dan tabung memuai. Pemuaian yang terjadi pada air raksa lebih besar dibandingkan pemuaian pada tabung kapiler. Naiknya ketinggian permukaan raksa dalam tabung kapiler dibaca sebagai kenaikan suhu.
Demikianlah artikel ihwal pengertian dan jenis-jenis pengukuran serta alat-alat ukur besaran fisika. Semoga sanggup bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Sumber https://fisikamilenial.blogspot.com/