-->

Petunjuk Teknis Pertolongan Sosial (Bansos) Penyediaan Buku Teks Kurikulum 2013 Tahun Anggaran 2014

Pada tahun pelajaran 2014/2015 implementasikan kurikulum 2013 akan diberlakukan pada semua satuan pendidikan:SD/MI kelas  1, 2, 4  dan 5; SMP/MTs kelas 7 dan  8; dan SMA/MA/SMK/MAK kelas 10 dan  11 di seluruh Indonesia.

Agar implementasi kurikulum berjalan dengan baik dan lancar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota melaksanakan kegiatan-kegiatan pendukung, antara lain penyediaan buku teks pelajaran bagi siswa dan buku pegangan guru, melalui Bansos Buku Teks Kurikulum 2013
Untuk   penyediaan buku   di  semester   I Tahun Pelajaran 2014/2015, buku tersebut dibeli  oleh sekolah dengan menggunakan dana dukungan sosial Bansos penyediaan buku kurikulum 2013 yang bersumber dari dana dekonsentrasi tahun anggaran 2014, dan kekurangannya dipenuhi  dari  dana  BOS   yaitu sekitar 5% dari total dana yang diterima dalam satu tahun anggaran.
Untuk semester II tahun pelajaran 2014/2015, penyediaan buku teks pelajaran dan buku pegangan guru kurikulum 2013 dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan sumber DAK tahun anggaran 2014 atau memakai dana APBD Daerah Tingkat II bagi Kabupaten/Kota yang tidak mendapatkan DAK.
Adapun petunjuk teknis (Juknis ) ketentuan penyediaan buku teks pelajaran dan  buku pegangan guru kurikulum 2013 untuk tingkat SD dan Sekolah Menengah Pertama pada Tahun Pelajaran 2014/2015 yang   pembiayaanya bersumber dari  dana Bansos Buku Teks Kurikulum 2013 (dekonsentrasi) dan dana BOS tahun anggaran 2014, yakni seabgai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
A.  Rasional
Mulai  Tahun  Pelajaran  2013/2014   Kementerian   Pendidikan dan Kebudayaan telah melaksanakan kurikulum 2013 secara bertahap danterbatas.   Pada Tahun Pelajaran 2014/2015 Kementerian Pendidikan  dan  Kebudayaan  dan Kementerian Agama akanmengimplementasikan kurikulum 2013 pada semua satuan pendidikan SD/MI kelas 1, 2, 4 dan 5; SMP/MTskelas  7  dan  8;   dan   SMA/MA/SMK/MAK   kelas 10  dan  11  di seluruh Indonesia.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis padatahun 2004 dan kurikulum   Tingkat    Satuan Pendidikan      tahun 2006 yang   mencakup      kompetensi  sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Keberhasilan  implementasi   kurikulum tersebut  dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yakni ketersediaan sarana prasarana terutama  buku. Faktor    ini penting alasannya yakni jikalau kurikulum mengalami perbaikan, maka  buku juga harus mengalami perbaikan. Oleh   karena  itu  Pemerintah telah menyiapkan buku teks kurikulum 2013 bagi siswa dan buku pegangan guru.

B. Tujuan
Dana Bantuan  Sosial atau  Bansos Penyediaan  Buku  Teks  Kurikulum   2013  bagi  siswa dan buku pegangan guru ini bertujuan untuk:
1. Memberikan         bantuan     kepada     sekolah     dalam     rangka penyediaan      buku    teks   pelajaran   kurikulum      2013   yang akan    digunakan     pada   Tahun     Pelajaran 2014/2015 bagi siswa dan buku pegangan guru. Untuk buku teks pelajaran yang masa    pakainya    satu  semester (beda   buku   di  tiap semester),  maka    dana  Bantuan Sosial  Penyediaan Buku Teks   Kurikulum 2013  hanya digunakan     untuk   membeli buku untuk keperluan semester I;
2. Mendukung pencapaian tujuan kurikulum 2013, yaitu
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.


C.  Sasaran Bantuan
Sasaran    Dana Bantuan Sosial atau Bansos  Penyediaan    Buku    Teks   Kurikulum  2013  Tahun  Pelajaran   2014/2015  bagi   siswa  dan  pegangan guru   adalah   semua   SD  dan   SMP/SMPT  baik   negeri   maupun swasta di seluruh Indonesia. Khusus sekolah swasta, sekolah sasaran yakni sekolah yang sudah mempunyai izin operasional.

D. Sumber Dana
Sumber dana untuk pembelian buku teks pelajaran kurikulum 2013 Tahun Pelajaran    2014/2015  untuk siswa dan buku pegangan guru bersumber dari:
1. Dana dekonsentrasi  tahun   anggaran     2014  berupa dana Bansos Buku Teks Kurikulum 2013   yang   akan  disalurkan     oleh Dinas     Pendidikan     Provinsi  ke   rekening  sekolah;
2. Dana    BOS   yang   diterima   oleh   sekolah,  untuk    memenuhi kekurangan dana dari anggaran dekonsentrasi. Porsi dana BOS   yang   digunakan   untuk   memenuhi   kekurangan   buku agar   tercapai   rasio   1   anak   1   buku   adalah  sekitar  5%   dari total dana  yang diterima dalam satu tahun anggaran 2014;
3. Bagi    sekolah    yang    menolak     dana    BOS   tapi   bersedia mendapatkan dana    Bantuan     Sosial   Penyediaan    Buku    Teks Kurikulum 2013,   kekurangan     dana   harus    dipenuhi    dari  sumber pendanaan dari sekolah.

E.  Dasar Hukum
Landasan aturan dalam pelaksanaan jadwal Dana Bantuan Sosial atau Bansos Penyediaan Buku    Teks   Kurikulum 2013    meliputi  semua peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu:
1. Pasal 4 ayat (1) UUD 1945;
2. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 perihal Keuangan Negara;
3. Undang-undang No.   20   Tahun     2003    tentang    Sistem Pendidikan Nasional;
4. Undang-Undang   No. 1    Tahun  2004  perihal Perbendaharaan Negara;
5. Peraturan Presiden No. 106 tahun 2007 perihal Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;
6. Peraturan       Presiden      No.   70    Tahun      2012     perihal Perubahan      Kedua      atas   Perpres    No.   54   Tahun 2010 perihal Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
7. Peraturan      Pemerintah      No.   106    Tahun     2000    perihal Pengelolaan dan Pertanggungjawaban   Keuangan dalam pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
8. Peraturan       Pemerintah      No.   25   Tahun     2000     perihal Kewenangan        Pemerintah dan Kewenangan  Provinsi sebagai Daerah Otonom;
9. Peraturan       Pemerintah      No.   38    tahun    2003    perihal Perubahan Atas       Peraturan Pemerintah Nomor 146 Tahun 2000   Tentang   Impor   dan   atau   Penyerahan   Barang   Kena Pajak    Tertentu     dan   atau   Penyerahan     Jasa   Kena   Pajak Tertentu yang Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai;
10. Peraturan      Pemerintah      No.   19   Tahun     2005     perihal Standar Nasional Pendidikan;
11. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 perihal Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
12. Peraturan Pemerintah No.48 Tahun 2008 perihal Pendanaan Pendidikan;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan   Kebudayaan No. 2 Tahun 2008 perihal Buku;
14. Peraturan Menteri Keuangan No.   154/PMK.03/2010 perihal Pemungutan  Pajak Penghasilan 22 Sehubungan dengan Pembayaran Atas    Penyerahan Barang dan   Kegiatan    di  Bidang    Impor    atau   Kegiatan Usaha di Bidang Lain;
15. Peraturan Menteri Keuangan No.  81/PMK.05/2012 perihal Belanja Bantuan     Sosial pada Kementerian Negara/ Lembaga;
16.  Peraturan Kepala LKPP Nomor 17 Tahun 2012 perihal E- Purchasing;

BAB II
KETENTUAN SEKOLAH PENERIMA


A.  Sekolah Penerima Bantuan
1. Semua  SD/SMP/SMPT  negeri   wajib  mendapatkan Dana Bantuan Sosial atau Bansos Penyediaan Buku Teks Kurikulum 2013.
2. Semua SD/SMP/SMPT swasta    yang   sudah    memiliki   izin operasional   berhak menerima  Dana Bantuan   Sosial  atau dana Bansos Penyediaan Buku Teks Kurikulum 2013.
3. Sekolah swasta berhak pula untuk menolak Dana Bantuan Sosial atau Dana Bantuan Sosial
Penyediaan Buku Teks   Kurikulum 2013. Penolakan ini
harus dinyatakan secara tertulis kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dengan sepengetahuan Komite Sekolah.


B. Ketentuan Bagi Sekolah Penerima
Sekolah yang telah menyatakan mendapatkan Dana Bantuan Sosial atau Dana Bansos Penyediaan BukuTeks Kurikulum  2013 mempunyai kewajiban sebagai berikut:
1. Membeli buku teks  pelajaran    kurikulum  2013 Tahun Pelajaran 2014/2015 yang sudah ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
2. Buku yang dibeli oleh SD yakni seluruh buku tema untuk kelas 1, 2, 4, dan 5.   Sementara buku yang dibeli oleh SMP/SMPT   adalah   seluruh   buku   mata   pelajaran   kelas   7   dan   8. Buku yang dibeli yakni buku yang akan dipakai untuk satu    tahun    pelajaran.     Sedangkan       untuk     buku    teks pelajaran    yang  materinya      dituangkan     dalam    buku   yang berbeda (masing-masing untuk dipakai pada semester I dan    semester    II),  sekolah   hanya    membeli     buku    untuk keperluan semester I;
3.  Buku yang dibeli harus memenuhi kebutuhan, yaitu:
a. Setiap siswa menerima  1  buku di tiap  mata   pelajaran/tema;
b. Setiap guru mendapatkan 1 buku pegangan guru untuk tiap mata pelajaran/tema dan 1 buku teks siswa di tiap mata pelajaran/tema pada tiap jenjang kelas;
c. Kepala Sekolah mendapatkan 1 buku teks siswa dan 1 buku pegangan       guru   di   tiap mata  pelajaran/tema pada seluruh jenjang kelas;
d. Khusus     untuk    SD,  guru   PJOK   menerima      menerima     1 buku teks siswa dan 1 buku pegangan guru di tiap mata pelajaran/tema pada seluruh jenjang kelas;
e. Untuk pengembangan perpustakaan, volume buku yang
dibeli  ditambah  5% dari total   jumlah   buku   yang  dibeli
di tiap mata pelajaran/ tema.
4.       Buku    sudah    harus tersedia sebelum Tahun Pelajaran 2014/2015 dimulai (sebelum Juli 2014);
5. Apabila    jumlah    siswa   pada   Tahun     Pelajaran   2014/2015 lebih   besar   daripada  jumlah     siswa   pada   saat  penetapan alokasi  Bantuan   Sosial   Penyediaan  Buku  Teks  Kurikulum 2013,    maka    sekolah    dapat    membeli     kekurangan      buku dengan     menggunakan        dana    BOS     yang   diterima     oleh sekolah. Sedangkan      bagi   sekolah    yang   menolak     BOS, kekurangan buku  harus dipenuhi dari  sumber   pendanaan sekolah.
6. Buku teks pelajaran kurikulum 2013 bagi siswa  dan buku pegangan       guru  digunakan      sebagai    acuan    wajib   dalam    pembelajaran  dan  digunakan   sesingkat-singkatnya selama 5 (lima) tahun, kecuali apabila ada ketentuan dari        Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menyatakan buku tersebut sudah tidak berlaku lagi;
7. Buku     teks  pelajaran    untuk   SD   kelas   1  dan  2 diberikan kepada   siswa  sebagai  milik   siswa.      Sedangkan   buku   teks pelajaran untuk SD kelas 4 dan 5, serta SMP/ SMPT kelas 7 dan   8  harus  dicatat   sebagai   inventaris   sekolah   dan   harus dipinjamkan kepada    siswa    untuk  dibawa    pulang   dan dikembalikan  pada akhir  semester  atau    selesai tahun pelajaran;
8. Buku   pegangan   guru   baik   untuk   SD   maupun   SMP/SMPT merupakan       barang    inventaris    sekolah   dan    dipinjamkan kepada guru;
9. Sekolah dihentikan memungut biaya kepada orang renta siswa rangka  pengadaan/perawatan  buku   teks   pelajaran kurikulum 2013.

BAB III
MEKANISME PELAKSANAAN


A.  Mekanisme Penetapan Alokasi
1. Alokasi dana Bantuan Sosial   Penyediaan Buku Teks Kurikulum Dana Bantuan Sosial atau Dana Bansos Penyediaan BukuTeks Kurikulum  2014 ditetapkan       untuk penganggaran penyediaan kebutuhan buku   bagi   siswa  untuk SD  kelas   1, 2,  4, dan   5, SMP/SMPT   kelas   7   dan   8,   serta   guru   kelas/mata pelajaran pada Tahun Pelajaran 2014/2015.
2.  Karena      pembelian      buku     harus    sudah     dilaksanakan sebelum      Tahun     Pelajaran    2014/2015      dimulai,     maka alokasi    Dana Bantuan Sosial atau Dana Bansos Penyediaan BukuTeks Kurikulum  2014  yang    diterima    oleh  sekolah   didasarkan pada   data   siswa    untuk   SD   kelas   1, 2,  4,   dan   5 serta SMP/SMPT kelas 7 dan 8 Tahun Pelajaran 2013/2014 yang diubahsuaikan dengan data penyaluran dana BOS triwulan II tahun 2014.
3. Penetapan jumlah siswa untuk perhitungan alokasi dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah     siswa    kelas   2,  4  dan   5   SD,  serta   kelas   8 SMP/SMPT Tahun Pelajaran 2014/2015, memakai data   jumlah   siswa   kelas   1,   3   dan   4   SD,   serta   kelas   7 SMP/SMPT pada Tahun  Pelajaran 2013/2014;
b. Jumlah siswa kelas 1 SD dan kelas 7 SMP/SMPT Tahun Pelajaran 2014/2015, memakai data jumlah siswa kelas    1  SD  dan   kelas   7  SMP/SMPT       Tahun    Pelajaran 2013/2014;
4. Penetapan jumlah guru untuk perhitungan alokasi dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a.  Untuk SD, alokasi dana dekonsentrasi atau Dana Bantuan Sosial atau Dana Bansos Penyediaan BukuTeks Kurikulum  2014 untuk guru yang disediakan adalah:
i.  Setiap guru kelas mendapatkan semua buku tema siswa dan buku pegangan guru masing-masing satu eksemplar   sesuai   dengan   jenjang   kelasnya,   dengan perkiraan hanya ada 1 rombel di tiap jenjang kelas;
ii. Guru agama mendapatkan buku agama untuk siswa dan buku   agama  untuk  pegangan guru sesuai  dengan agama dan kelas yang diajarkan masing-masing satu eksemplar, dengan perkiraan hanya ada 1 rombel di tiap jenjang kelas;
b.  Untuk SMP/SMPT, alokasi  dana   dekonsentrasi atau Dana Bantuan Sosial atau Dana Bansos Penyediaan BukuTeks Kurikulum  2014 untuk
buku     pegangan     guru    yang   disediakan     adalah    untuk
setiap guru mata pelajaran, dengan perkiraan hanya ada 1
rombongan   belajar   di   tiap   jenjang   kelas   (dengan   total
ada    9  buku   mata   pelajaran    umum     dan   6  buku    mata
pelajaran agama):
Pada   tiap   kelas   hanya   ada   1   rombongan   belajar,   sehingga   di   SD hanya ada 1 guru kelas di tiap jenjang kelas dan di Sekolah Menengah Pertama hanya ada 1 guru mata pelajaran di tiap kelas.
5.  Ketentuan perhitungan alokasi di  tiap sekolah yakni sebagai berikut:
a.  Untuk SD
Alokasi tiap sekolah dihitung dengan rumus:
Jumlah dana buku siswa = Jumlah siswa kelas 1, 2, 4 dan 5 x unit cost buku siswa
Jumlah dana  buku pegangan guru = jumlah guru kelas 1, 2, 4 dan 5 x unit cost buku pegangan guru
Unit cost buku dihitung dengan rumus sbb:
Untuk Buku Siswa
Jumlah pagu anggaran dekonsentrasi untuk buku tesk siswa / Jumlah siswa kelas 1, 2, 4 dan 5 x unit cost buku siswa
Sedangkan untuk buku guru
Jumlah pagu anggaran dekonsentrasi untuk buku tesk guru / Jumlah guru

b.  Untuk Sekolah Menengah Pertama
Alokasi tiap sekolah dihitung dengan rumus:
Jumlah dana buku siswa =  Jumlah siswa kelas 7 dan 8 x Rp. 50.000
Jumlah dana buku pegangan guru =  15 x Rp. 14.000


B. Persiapan Penyaluran


1. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengusulkan dan merekomendasikan  sekolah     peserta Dana Bantuan Sosial atau Dana Bansos Penyediaan BukuTeks Kurikulum  2014 ke   Dinas Pendidikan   Provinsi   (c.q  Pengelola   Dekonsentrasi)   sesuai Format  01 melalui surat yang  ditandatangani  oleh  Kepala Dinas     Pendidikan     Kabupaten/Kota       dan   dilampiri    daftar sekolah peserta dengan rincian data sebagai berikut:
a.  Nama, alamat sekolah dan NPSN;
b.  Nama Kepala Sekolah dan No. Telp/Hp;
c.  Nomor rekening, nama rekening, dan nama bank;
d.  Jumlah siswa kelas 1, 2, 4, dan 5 (SD); atau
e.  Jumlah siswa kelas 7 dan 8 (SMP/SMPT).
2. Nomor    rekening  sekolah yang     digunakan  untuk menampung   Dana Bantuan Sosial atau Dana Bansos Penyediaan BukuTeks Kurikulum  2014adalah    rekening yang   dipakai untuk    menampung dana BOS.
3. Sekolah   yang   menolak   dana   BOS   dan   bersedia   mendapatkan Dana Bantuan Sosial atau Dana Bansos Penyediaan BukuTeks Kurikulum  2014 harus    memberikan nomor rekening    sekolah    ke  Dinas Pendidikan  Kabupaten/Kota,  dimana rekening tersebut harus atas nama sekolah.
4.  Dinas   Pendidikan   Provinsi   menetapkan   sekolah   peserta Dana Bantuan Sosial atau Dana Bansos Penyediaan BukuTeks Kurikulum  2014 melalui Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Kepala Dinas   Pendidikan   Provinsi   dengan   dilampiri   daftar nama sekolah dan besar dana bansos yang diterima.
5.  Kepala   Dinas   Pendidikan   Provinsi   menandatangani  Surat Perjanjian Pemberian  Bantuan (SPPB)  bersama Kepala Dinas  Pendidikan Kabupaten/Kota yang mewakili sekolah peserta Dana Bantuan Sosial atau Dana Bansos Penyediaan BukuTeks Kurikulum  2014 (Format 02).

C.  Penyaluran dan Pengambilan Dana


1.  Mekanisme Penyaluran Dana


a. Dana Bantuan Sosial atau Dana Bansos Penyediaan BukuTeks Kurikulum  2014 Tahun Pelajaran 2014/2015 disalurkan sekaligus pada bulan Mei 2014.
b. Penyaluran      dana   dilaksanakan oleh   Dinas  Pendidikan
 Provinsi, dengan tahap sebagai berikut:
i.  Dinas Pendidikan  Provinsi mengajukan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) dana  Bantuan   Sosial   Penyediaan Buku  Teks Kurikulum 2013;
ii.   Unit   terkait   di   Dinas   Pendidikan   Provinsi   sehabis melakukan  verifikasi    atas SPP-LS dimaksud menerbitkan Surat   Perintah Membayar Langsung (SPM-LS);
iii. Dinas         Pendidikan         Provinsi        selanjutnya mengirimkan         SPM-LS     dimaksud      kepada     KPPN Provinsi;
iv.  KPPN Provinsi melaksanakan verifikasi terhadap SPM-LS    untuk    selanjutnya     menerbitkan       SP2D    yang dibebankan pada rekening Kas Negara;
v.   Dana Bantuan Sosial atau Dana Bansos Penyediaan BukuTeks Kurikulum  2014  yang telah dicairkan dari KPPN ke rekening    Bank/Lembaga Penyalur   yang  ditunjuk sesuai   dengan   Perjanjian   Kerjasama  (MoU) antara Dinas     Pendidikan Provinsi    dan   Bank/Lembaga Penyalur.     Untuk    selanjutnya    dana    ini ditransfer sekaligus ke rekening sekolah oleh Bank/Lembaga Penyalur;
vi.  Dinas     Pendidikan     Kabupaten/Kota        dan    sekolah harus   mengecek   kesesuaian   dana   yang   disalurkan oleh    Bank/Lembaga          Penyalur     dengan      alokasi Bantuan   Sosial   Penyediaan  Buku  Teks Kurikulum 2013     yang     ditetapkan     oleh   Dinas    Pendidikan Provinsi.    Jika  terdapat    perbedaan      dalam    jumlah dana     yang    diterima,    maka    perbedaan      tersebut harus     segera   dilaporkan     kepada    Bank/Lembaga Penyalur      dan   Dinas    Pendidikan     Provinsi    untuk diselesaikan lebih lanjut;
vii. Jika   Dana Bantuan Sosial atau Dana Bansos Penyediaan BukuTeks Kurikulum  2014 yang  ditetapkan   dalam   SK   Dinas Provinsi dan diterima oleh sekolah lebih besar dari jumlah    riil   siswa/guru     saat   penetapan      alokasi, misalnya   akibat   kesalahan   data   jumlah   guru, maka sekolah sanggup menambah jumlah buku untuk perpustakaan sekolah;
viii.  Jika  terdapat    siswa/guru    pindah/mutasi sehabis semester berjalan (setelah buku dibeli), maka buku bagi   siswa   tersebut   masih   menjadi   milik   sekolah asal,  kecuali   bagi   siswa   kelas  1  dan   2  SD   yang bukunya sudah menjadi milik siswa;
ix.  Jika   di   akhir   tahun   anggaran   masih  ada  sisa   Dana Bantuan Sosial atau Dana Bansos Penyediaan BukuTeks Kurikulum  2014   di  kas   Dekonsentrasi Provinsi, maka dana tersebut harus dikembalikan ke Kas Negara.

2.  Pengambilan Dana
a.  Dinas  Pendidikan  Provinsi  menyerahkan  data  rekening sekolah  penerima  Bantuan  Sosial  Penyediaan  Buku Teks Kurikulum  2013  dan  besar  dana  yang  harus disalurkan  kepada forum penyalur  yang  ditunjuk sebagai penyalur dana.
b.   Selanjutnya forum penyalur akan mentransfer  dana ke setiap rekening sekolah.
c.  Dana Bantuan Sosial atau Dana Bansos Penyediaan BukuTeks Kurikulum  2014 harus  diterima  secara  utuh  sesuai  dengan  SK Alokasi yang dibentuk oleh Dinas Pendidikan Provinsi, dan tidak  diperkenankan  melakukan  pemotongan  atau pungutan  biaya  dengan  alasan  apapun  dan  oleh  pihak manapun.
d. Pengambilan  Dana Bantuan Sosial atau Dana Bansos Penyediaan BukuTeks Kurikulum  2014  dilakukan  oleh  Kepala  Sekolah dengan diketahui oleh Ketua Komite Sekolah.

D. Penggunaan Dana
Dana Bantuan Sosial atau Dana Bansos Penyediaan BukuTeks Kurikulum  2014 harus  digunakan  untuk  membeli  buku  teks  pelajaran kurikulum  2013 bagi  siswa dan buku pegangan  guru dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Buku  yang  dibeli  adalah  buku  teks  pelajaran  kurikulum 2013  Tahun  Pelajaran  2014/2015  yang  ditentukan  oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai berikut:
a.  Untuk SD: 
 Kelas 1 : Diriku;  Kegemaranku;  Kegiatanku; Keluargaku;  dan  agama  (Islam,  Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu);
 Kelas 2 : Hidup  Rukun;  Bermain  di  Lingkunganku; Tugasku  Sehari-hari;  Aku  dan  Sekolahku; dan  agama  (Islam,  Protestan,  Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu);
 Kelas 4 : Indahnya  Kebersamaan;  Selalu  Berhemat Energi;  Peduli  terhadap  Makhluk  Hidup; Berbagai  Perkerjaan;  Pahlawanku;  dan agama  (Islam,  Protestan,  Katolik,  Hindu, Budha, dan Konghucu);
 Kelas 5 : Benda-benda  di  Lingkungan  Sekitar  Kita; Peristiwa  dalam  Kehidupan;  Kerukunan dalam    Bermasyarakat;  Sehat  itu  Penting;  Bangga  sebagai  Bangsa  Indonesia;  dan agama  (Islam,  Protestan,  Katolik,  Hindu, Budha, dan Konghucu). 
 Seluruh  buku  teks  pelajaran  bagi  siswa  SD digunakan  semesteran,  kecuali  buku  mata  pelajaran agama yang dipakai sepanjang tahun pelajaran.
b. Untuk SMP/SMPT: 
 Kelas 7 : Bahasa  Indonesia;  IPS;  PPKn;  Pendidikan Jasmani  Olahraga  dan  Kesehatan;  Bahasa Inggris  dan  Agama  (Islam,  Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu) yang akan  dipakai sepanjang tahun  pelajaran, serta IPA;  Matematika;  Seni  dan  Budaya; Prakarya,  yang  akan  digunakan  pada semester I.
 Kelas 8 : PPKn dan Agama (Islam, Protestan, Katolik, Hindu,  Budha,  dan  Konghucu) yang  akan dipakai sepanjang tahun pelajaran, serta Bahasa  Indonesia; Bahasa  Inggris; IPA; IPS; Matematika;  Pendidikan  Jasmani  Olahraga dan  Kesehatan; Seni  dan Budaya; Prakarya, yang akan dipakai pada semester I.
2. Daftar buku dan harga mengikuti mengikuti kontrak lelang yang  dilakukan  oleh  Lembaga  Kebijakan  Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

E. Mekanisme Pembelian Buku Oleh Sekolah
Sebagai tahap persiapan untuk pembelian buku teks pelajaran Kurikulum  2013  bagi  siswa  dan  buku  pegangan  bagi  guru, sekolah harus melaksanakan hal-hal berikut:
1. Sekolah harus menghitung jumlah kebutuhan buku teks di tiap  tema/mata  pelajaran  bagi  siswa  dan  buku  pegangan bagi guru dengan ketentuan sebagai berikut:
a.  Untuk  buku  teks  pelajaran  bagi  siswa,  harus direncanakan  penyediaan  buku sebanyak  1  eksemplar di  tiap  tema  atau  di  tiap  mata  pelajaran  bagi  setiap siswa;
b. Untuk  buku  pegangan  guru,  harus  direncanakan penyediaan  buku sebanyak 1  eksemplar di  tiap  tema atau di tiap  mata  pelajaran  bagi  setiap  guru  kelas  (SD) atau guru mata pelajaran (SMP/SMPT);
2. Sekolah harus menghitung kebutuhan anggaran pembelian buku  dengan  mengacu  kepada  harga  buku  yang telah ditetapkan  Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan sebagaimana  dituangkan  dalam  e-katalog  yang  sanggup dilihat pada http://e-katalog.lkpp.go.id/e-katalog-buku;
3. Dana Bantuan  Sosial  Penyediaan  Buku Teks Kurikulum 2013  yang  diterima  oleh  sekolah  dari  Dekonsentrasi Provinsi  harus  dimaksimalkan  penggunaannya  atau digunakan  seluruhnya,  selama  dana  yang  diterima  sudah sesuai dengan hak sekolah;
4. Kekurangan  dana  atas  kebutuhan  anggaran  pembelian buku  setelah  diperhitungkan  dengan  dana  yang  diterima dari  Dekonsentrasi  Provinsi,  dapat  dipenuhi  oleh  sekolah melalui  dana  BOS  yang  diterima  oleh  sekolah  (atau  dari sumber dana lainnya bagi sekolah yang menolak BOS). 

Pembelian  buku teks  pelajaran kurikulum  2013  bagi siswa dan buku pegangan guru harus mengikuti ketentuan berikut:
1. Buku  harus  dibeli  oleh  sekolah  dari penyedia buku  yang telah  ditetapkan  dalam  e-katalog  untuk  masing-masing wilayah  yang  merupakan  hasil  pelelangan  yang  dilakukan oleh  Lembaga  Kebijakan  Pengadaan  Barang/Jasa Pemerintah (LKPP);
2. Pembelian buku oleh sekolah dilakukan melalui koordinasi Dinas  Pendidikan  Kabupaten/Kota  dengan  mekanisme sebagai berikut:
a.  Berdasarkan  kebutuhan  buku  yang  telah  dihitung, sekolah melaksanakan pemesanan pembelian buku dengan mengisi  formulir  pemesanan  yang  dapat  diunduh langsung  dari  laman  http://e-katalog.lkpp.go.id/e-katalog-buku  (Format  09).    Bagi  sekolah  yang mengalami  kesulitan  dalam  mengakses  internet,  Dinas Pendidikan  Kabupaten/Kota  dapat  membantu  sekolah untuk mendapatkan formulir pemesanan tersebut;
b. Sekolah  mengirimkan  formulir  pemesanan  buku  yang telah  diisi  kepada  penyedia  buku  melalui  Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
c.  Berdasarkan  pesanan  buku  yang  diterima  dari  sekolah, Dinas  Pendidikan  Kabupaten/Kota  mengirimkan  surat pemesanan  kepada  penyedia  buku,  serta  meneruskan pemesanan  buku  dari  sekolah  melalui  aplikasi  e-purchasing  di  laman  http://e-katalog.  lkpp.go.id/e-purchasing;
d. Dinas  Pendidikan  Kabupaten/Kota  berkoordinasi dengan  penyedia  buku  mengenai  jadwal  pengiriman buku  kepada  sekolah,  untuk  kemudian memberikan gosip jadwal tersebut kepada sekolah;
e.  Sekolah  menerima  pengiriman  buku  dengan terlebih dahulu melakukan  pemeriksaan  terhadap  kesesuaian jumlah dan judul buku, serta kondisi buku yang dikirim. 
Penerimaan  buku  ini  dituangkan  oleh  sekolah  dalam bentuk Berita Acara Serah Terima Buku (Format 10);
f.  Sekolah  melakukan  pembayaran  secara  pribadi kepada penyedia buku sehabis penerimaan buku, sesuai dengan  harga  pemesanan.    Pembayaran  ini  dilakukan dengan  menandatangani  kuitansi  pembayaran  antara sekolah dengan penyedia buku.
3. Harga  buku  harus  mengikuti  ketentuan e-katalog  yang ditetapkan  Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan.  Harga  pembelian  tersebut  sudah  termasuk  biaya pengiriman buku hingga ke sekolah;
4. Pembelian buku harus segera dilakukan jikalau dana Bantuan Sosial  Penyediaan  Buku  Teks  Kurikulum  2013  sudah tersedia di rekening sekolah dan buku telah tersedia;
5. Segala jenis bukti pembelian dan tanda terima pengiriman harus  disimpan  oleh  sekolah  sebagai  bahan  bukti  dan  materi laporan.

F. Pencatatan
Terhadap  buku  yang  telah  dibeli,  sekolah  wajib  melaksanakan pencatatan  terhadap  hasil  pembelian  tersebut.    Ada  2  tahap pencatatan  yang  harus  dilakukan  oleh  sekolah,  yaitu penerimaan, serta penyimpanan dan penggunaan.

1. Penerimaan
Buku  yang  diterima oleh  sekolah  sebagai  hasil  pembelian harus dicatat dalam buku penerimaan barang (Format 03) sebagai bukti penerimaan barang.  Buku yang diterima atas pembelian  harus  dicocokkan  dengan  surat  perintah  kerja atau  surat  pemesanan  yang  ditandatangani  Kepala Sekolah,  yang  dicocokkan  berdasarkan  tema/mata pelajaran  di  tiap  kelas,  jumlah  buku,  harga  buku,  dan kondisi  fisik buku.   Jika jumlah/harga sesuai dan  kondisi buku  baik, maka  buku  dapat  diterima,  jika  tidak  maka sebaiknya ditangguhkan atau diberi catatan.

2. Penyimpanan dan penggunaan
Seluruh  buku  yang  telah  dicatat  penerimaannya  oleh sekolah,  pada  tahap selanjutnya harus dicatatkan  dalam buku  inventaris  barang  (Format 04),  kecuali  buku  SD untuk kelas  1  dan  2 yang  diserahterimakan  kepada  siswa. Buku inventaris ini berfungsi untuk melihat kuantitas buku yang diterima, yang dipinjamkan ke siswa dan sisa buku di perpustakaan.

G. Perpajakan
Kewajiban  perpajakan  bagi  bendaharawan/pengelola  dana BOS  pada  sekolah  negeri/swasta  yang  terkait  dengan penggunaan  Dana Bantuan Sosial atau Dana Bansos Penyediaan BukuTeks Kurikulum  2014  adalah sebagai berikut.
1. Sesuai  Peraturan Pemerintah No.  38  tahun  2003  perihal Perubahan Atas  Peraturan Pemerintah Nomor 146 Tahun 2000  Tentang  Impor  dan  atau  Penyerahan  Barang  Kena Pajak  Tertentu  dan  atau  Penyerahan  Jasa  Kena  Pajak Tertentu  yang  Dibebaskan  dari  Pengenaan  Pajak Pertambahan  Nilai,  atas  pembelian  buku  teks pelajaran dan buku pegangan guru (yang termasuk dalam kelompok buku  pelajaran  umum,  kitab  suci  dan  buku  pelajaran agama), PPN yang terutang dibebaskan.
2. Sesuai  dengan  Peraturan  Menteri  Keuangan  No. 154/PMK.03/2010  tanggal  31  Agustus  2010  perihal Pemungutan Pajak  Penghasilan  Pasal  22  Sehubungan dengan Pembayaran Atas Penyerahan Barang dan Kegiatan di  Bidang  Impor  atau  Kegiatan  Usaha  di  Bidang  Lain, pembelian  buku  teks pelajaran  dan  buku  pegangan  guru (yang  termasuk  dalam  kelompok  buku  pelajaran  umum, kitab  suci  dan  buku  pelajaran  agama)  dikecualikan  dari kewajiban pemungutan PPh Pasal 22.

H. Serah Terima Aset
1. Sekolah  melaporkan  hasil  pembelian  buku  kepada  Dinas Pendidikan  Kabupaten/Kota  dengan  rincian  jumlah  dan harga  buku  setiap  mata  pelajaran/tema  (Format 05A dan Format 05B);
 2. Dinas  Pendidikan  Kabupaten/Kota  membuat  rekapitulasi hasil  pembelian  buku  di  seluruh  sekolah  dengan  rincian jumlah  dan  harga  buku  setiap  mata  pelajaran/tema (Format 06A dan Format 06B) untuk disampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi;
 3. Berdasarkan  laporan  Dinas  Pendidikan  Kabupaten/Kota, Dinas  Pendidikan  Provinsi  membuat  Berita  Acara  Serah Terima Aset yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Provinsi  dan  Kepala  Dinas  Pendidikan  Kabupaten/Kota (Format 08), dengan ketentuan sebagai berikut:
a.  Buku  SD  kelas  1  dan  2 yang  menjadi  hak  milik  siswa bukan merupakan aset pemerintah.
b. Buku  SD  kelas  4  dan    5,  serta  SMP  kelas  7  dan  8    di sekolah swasta bukan merupakan aset pemerintah.
c.  Buku  SD  kelas  4  dan    5,  serta  SMP  kelas  7  dan  8    di sekolah negeri merupakan aset pemerintah.
4. Pengelola  dekonsentrasi pada Dinas  Pendidikan  Provinsi menyampaikan  laporan  rekapitulasi  setiap  pembelian buku  di setiap kabupaten/kota dengan rincian jumlah dan harga  buku  tiap  mata  pelajaran/tema  (Format  07A dan Format 07B), serta dilampirkan Salinan Berita Acara Serah Terima Aset.

Bagi Anda yang membutuhkan Detail Lengkap Juknis bansos Buku Kurikulum 2013 Tahun 2014 Silahkan klik link download di bawah ini


Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel