Langkah-Langkah Dan Sistematika Penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (Ptk)
5:39 PM
Edit
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
(1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah;
(2) menganalisis masalah;
(3) merumuskan hipotesis tindakan;
(4) menciptakan planning tindakan dan pemantauannya;
(5) melakukan tindakan dan mengamatinya;
(6) mengolah dan menafsirkan data; dan
1. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Masalah dalam PTK terkait dengan proses pembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada sikap guru, kawan peneliti dan siswa. Contoh permasalahan yang di-PTK-kan:
- metode mengajar, mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan;
- strategi belajar, memakai pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya berguru mengajar;
- prosedur evaluasi, contohnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyu/otentik;
- penanaman atau perubahan sikap dan nilai, mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan;
- pengembangan profesional guru contohnya meningkatkan keterampilan mengajar, menyebarkan metode mengajar yang baru, menambah kemampuan analisis, atau meningkatkan kesadaran diri;
- pengelolaan dan kontrol, pengenalan sedikit demi sedikit pada teknik modifikasi perilaku; dan
- administrasi, menambah efisiensi aspek tertentu dari manajemen sekolah (Cohen dan Manion, 1980: 181).
Kriteria dalam penentuan masalah:
- Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi pengembangan forum atau program;
- Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan. Jangan hingga menentukan perkara yang memerlukan akad terlalu besar dari pihak para penelitinya dan waktunya terlalu lama;
- Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi mendasar mengenai penyebab dan faktor, sehingga pemecahannya sanggup dilakukan berdasarkan hal-hal mendasar ini daripada berdasarkan fenomena dangkal
Contoh perkara yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan:
(1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan Siswa Kelas IX;
(2) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris;
(3) rendahnya kualitas pengelolaan interaksi guru-siswa-siswa;
(4) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan menyebarkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut; dan
Rumusan Masalah Penelitian
Inti suatu perkara yaitu kesenjangan antara keadaan positif dan keadaan yang diinginkan. Oleh lantaran itu rumusan perkara harus mengandung deskripsi perihal kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan.
No | Masalah | Rumusan |
1 | Rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan Siswa SMPN Kelas IX | Siswa SMPN Kelas IX mestinya telah bisa mengajukan pertanyaan yang kritis, tetapi dalam kenyataannya petanyaan mereka lebih bersifat klarifikasi |
2 | Rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris | Siswa kelas bahasa Inggris mestinya terlibat secara aktif dalam kegiatan berguru memakai bahasa Inggris lewat kegiatan yang menyenangkan, tetapi dalam kenyataan mereka sangat pasif. |
3 | Rendahnya kualitas pngelolaan interaksi guru-siswa-siswa | Pengelolan interaksi guru-siswa-siswa mestinya memungkinkan setiap siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran, tetapi dalam kenyataan interaksi hanya terjadi antara guru dengan beberapa siswa. |
4 | Rendahnya kualitas proses pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut | Proses pembelajaran bahasa Inggris mestinya memberi kesempatan kepada siswa untuk berguru memakai bahasa tsb. secara komunikatif, tetapi dalam kenyataannya kegiatan pembelajaran terbatas pada kosakata, lafal dan struktur. |
2. Analisis Masalah
Analisis perkara perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi perkara yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memperlihatkan pemfokusan yang memadai.
Analisis perkara melibatkan beberapa jenis kegiatan, bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya; analisis alasannya dan akhir perihal kesulitan yang dihadapi, investigasi perkiraan yang dibentuk kajian terhadap data penelitian yang tersedia, atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi perkara atau untuk mengubah perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian perihal masalahnya. Kegiatan-kegiatan ini sanggup dilakukan melalui diskusi di antara para akseptor penelitian dan fasilitatornya, juga kajian pustaka yang berhubungan.
3. Perumusan Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan,melainkan hipotesis tindakan. Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.
Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini. Situasinya yaitu kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan. Berdasarkan analisis masalahnya peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut mempunyai kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna materi bacaannya, dan bahwa ‘kesiapan pengalaman’ untuk memahami konteks perlu ditingkatkan. Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut: “Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yang sempurna dan ‘kesiapan pengalaman’ untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan, maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya.”
No | Masalah | Rumusan | Hipotesis Tindakan |
1 | Rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan Siswa SMPN Kelas IX | Siswa SMPN Kelas IX mestinya telah bisa mengajukan pertanyaan yang kritis, tetapi dalam kenyataannya petanyaan mereka lebih ,bersifat klarifikasi | Jika tingkat kekritisan pertanyaan Siswa SMPN Kelas IX dijadikan penilaian kualitas partisipasi mereka setelah diberi teladan dengan pembahasannya, kemampuan mengajukan pertanyaan kritis mereka akan meningkat. |
2 | Rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris | Siswa kelas bahasa Inggris mestinya terlibat secara aktif dalam kegiatan berguru memakai bahasa Inggris lewat kegiatan yang menyenangkan, tetapi dalam kenyataan mereka sangat pasif. | Dengan kegiatan yang menyenangkan di mana mereka belajar memakai bahasa Inggris, keterlibatan siswa dalam kegiatan berguru akan meningkat, dan begitu juga motivasi belajar mereka. |
3 | Rendahnya kualitas proses pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut | Proses pembelajaran bahasa Inggris mestinya memberi kesempatan kepada siswa untuk berguru memakai bahasa tsb. secara komunikatif, tetapi dalam kenyataannya kegiatan pembelajaran terbatas pada kosakata, lafal dan struktur. | Jika kegiatan pembelajaran difokuskan pada pengembangan kompetensi komunikatif berbahasa Inggris, kualitas pembelajaran akan meningkat. |
Berikut Ini Contoh Lengkap Sistematika Usulan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)
A. Judul Penelitian
Judul hendaknya singkat dan spesifik tetapi cukup terang menggambarkan perkara yang akan diteliti dan tindakan untuk mengatasi masalahnya.
B. Bidang Kajian
Tuliskan bidang kajian penelitian
C. Pendahuluan
Penelitian dilakukan untuk memecahkan permasalahan pendidikan dan pembelajaran. Kemukakan secara terang bahwa perkara yang diteliti merupakan sebuah perkara yang positif terjadi di sekolah, dan diagnosis dilakukan oleh guru dan/atau tenaga kependidikan lainnya di sekolah. Masalah yang akan diteliti merupakan sebuah perkara penting dan mendesak untuk dipecahkan, serta sanggup dilaksanakan dilihat dari segi ketersediaan waktu, biaya dan daya dukung lainnya yang sanggup memperlancar penelitian tersebut. Setelah diidentifikasi perkara penelitiannya, maka selanjutnya perlu dianalisis dan dideskripsikan secara cermat akar penyebab dari perkara tersebut. Penting juga digambarkan situasi kolaboratif antar anggota peneliti dalam mencari perkara dan akar penyebab munculnya perkara tersebut. Prosedur yang dipakai dalam identifikasi perkara perlu dikemukakan secara terang dan sistematis.
D. Perumusan Dan Pemecahan Masalah
1. Perumusan Masalah
Rumuskan perkara penelitian dalam bentuk suatu rumusan penelitian tindakan kelas. Dalam perumusan perkara sanggup dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Rumusan perkara sebaiknya memakai kalimat tanya dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan dilakukan dan hasil positif yang diantisipasi dengan mengajukan indikator keberhasilan tindakan, dan cara pengukuran serta cara mengevaluasinya.
2. Pemecahan Masalah
Uraikan alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah. Pendekatan dan konsep yang dipakai untuk menjawab perkara yang diteliti, hendaknya sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas. Cara pemecahan perkara ditentukan berdasarkan pada akar penyebab permasalahan dalam bentuk tindakan (action) yang terang dan terarah.
3. Tujuan Penelitian
Kemukakan secara singkat perihal tujuan penelitian yang ingin dicapai dengan mendasarkan pada permasalahan yang dikemukakan. Tujuan umum dan khusus diuraikan dengan jelas, sehingga diukur tingkat pencapaian keberhasilannya.
4. Kontribusi Hasil Penelitian
Uraikan bantuan hasil penelitian terhadap kualitas pendidikan dan/atau pembelajaran, sehingga tampak keuntungannya bagi siswa, guru, maupun komponen pendidikan di sekolah lainnya. Kemukakan penemuan yang akan dihasilkan dari penelitian ini.
E. Kajian Pustaka
Uraikan dengan terang kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari usulan rancangan penelitian tindakan. Kemukakan juga teori, temuan dan materi penelitian lain yang mendukung pilihan tindakan untuk mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Uraian ini dipakai untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep yang akan dipakai dalam penelitian. Pada kepingan selesai sanggup dikemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkan indikator keberhasilan tindakan yang diharapkan/diantisipasi.
F. Rencana Dan Prosedur Penelitian
Uraikan secara terang mekanisme penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan objek, waktu dan lamanya tindakan, serta lokasi penelitian secara jelas. Prosedur hendaknya dirinci dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklus. Tunjukkan siklus-siklus kegiatan penelitian dengan menguraikan indikator keberhasilan yang dicapai dalam setiap siklus sebelum pindah ke siklus lain. Jumlah siklus diusahakan lebih dari satu siklus, meskipun harus diingat juga acara kegiatan berguru di sekolah. Dalam planning pelaksanaan tindakan pada setiap tahapan hendaknya digambarkan peranan dan intensitas kegiatan masing-masing anggota peneliti, sehingga tampak terang tingkat dan kualitas kerja sama dalam penelitian tersebut.
G. Jadwal Penelitian
Buatlah acara kegiatan penelitian yang mencakup perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan hasil penelitian dalam bentuk Gantt chart. Jadwal kegiatan penelitian disusun selama 10 bulan.
H. Biaya Penelitian
Kemukakan besarnya biaya penelitian secara rinci dengan mengacu kepada kegiatan penelitian.
Rekapitulasi biaya penelitian:
· Honorarium ketua, anggota maksimal 30%
· Biaya operasional minimal 30 %
· Biaya pembelian ATK maksimal 30%
· Lain-lain pengeluaran 10%
I. Personalia Penelitian
Jumlah personalia penelitian maksimal 5 orang, yang terdiri dari : 1 orang Ketua Peneliti (dosen LPTK), 4 orang anggota peneliti yang sanggup terdiri dari 1 orang dosen LPTK dan 3 orang guru dan/atau tenaga kependidikan lainnya di sekolah, atau 4 orang guru/tenaga kependidikan di sekolah. Jumlah guru minimal 2 orang dan harus lebih banyak dari jumlah dosen. Uraikan kiprah guru, jumlah waktu yang dipakai dalam setiap bentuk kegiatan penelitian yang dilakukan. Penelitian ini sekurang-kurangnya dilakukan oleh 3 orang peneliti, yang 1 orang sebagai Ketua Peneliti (dosen LPTK) dan 2 orang guru dan/atau tenaga kependidikan lainnya di sekolah. Rincilah nama personalia tim peneliti, golongan, pangkat, jabatan, dan forum daerah tugas, sama dengan yang tercantum dalam Lembar Pengesahan no.2.
Lampiran-lampiran
1. Daftar Pustaka, yang dituliskan secara konsisten berdasarkan model APA, MLA atau Turabian.
2. Riwayat Hidup Ketua Peneliti dan Anggota Peneliti (Cantumkan pengalaman penelitian yang relevan hingga ketika ini).
Berikut Ini Sistematika Lengkap Laporan Akhir Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)
Lembar Judul Penelitian ....................................................................
Lembar Indentitas dan Pengesahan ...................................................
Abstrak ............................................................................................
Daftar Isi ..........................................................................................
Daftar Tabel .............................................................................. .......
Daftar Gambar ..................................................................................
Daftar Lampiran ................................................................................
I. Pendahuluan .............................................................................
II. Kajian Pustaka ..........................................................................
III. Pelaksanaan Penelitian ..............................................................
IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan ..............................................
V. Simpulan dan Saran ..................................................................
Daftar Pustaka .................................................................................
Lampiran:
Instrumen penelitian ........................................................................................
Personalia tenaga peneliti................................................................................
Riwayat hidup masing-masing personalia penelitian ...........................
Penjelasan Komponen Pokok Laporan Penelitian Tindakan Kelas
1. Abstrak
Menguraikan dengan ringkas unsur-unsur permasalahan, tujuan, mekanisme dan hasil penelitian
2. Pendahuluan
Memuat unsur latar belakang masalah, data awal perihal permasalahan pentingnya perkara dipecahkan, identifikasi masalah, analisis dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta definisi istilah bila dianggap perlu.
3. Kajian Pustaka
Menguraikan teori terkait dan temuan penelitian yang relevan yang memberi arah ke pelaksanaan PTK dan perjuangan peneliti membangun argumen teoritik bahwa dengan tindakan tertentu dimungkinkan sanggup meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan dan pembelajaran, bukan untuk pertanda teori. Bab ini diakhiri dengan pertanyaan penelitian dan/atau hipotesis tindakan.
4. Pelaksanaan Penelitian
Mengandung unsur: deskripsi lokasi, waktu, mata pelajaran, karakteristik siswa di sekolah sebagai subjek penelitian. Kejelasan tiap siklus: rancangan, pelaksanaan, cara pemantauan beserta jenis instrumen, perjuangan validasi hipotesis dan cara refleksi. Tindakan yang dilakukan bersifat rasional dan feasible serta collaborative.
5. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Menyajikan uraian masing-masing siklus dengan data lengkap, mulai dari perencanaan, pelaksanaan pengamatan dan refleksi yang berisi penjelasan perihal aspek keberhasilan dan kelemahan yang terjadi. Perlu ditambahkan hal yang mendasar yaitu hasil perubahan (kemajuan) pada diri siswa, lingkungan, guru sendiri, motivasi dan acara belajar, situasi kelas, hasil belajar. Kemukakan grafik dan tabel secara optimal, hasil analisis data yang memperlihatkan perubahan yang terjadi disertai pembahasan secara sistematik dan jelas.
6. Kesimpulan dan Saran
Menyajikan simpulan hasil penelitian (potret kemajuan) sesuai dengan tujuan penelitian. Berikan saran tindak lanjut berdasarkan pembahasan hasil penelitian.
7. Daftar Pustaka
Memuat semua sumber pustaka yang dipakai dalam penelitian secara alphabetis.
8. Lampiran-Lampiran
Memuat instrumen penelitian, personalia tenaga peneliti, riwayat hidup masing-masing peneliti, data penelitian, dan bukti lain pelaksanaan penelitian.