Tata Cara Tasyahud Final / Tahiyat Final Dalam Shalat
7:45 AM
Edit
Duduk tasyahud selesai termasuk rukun shalat, sehingga dihentikan ditinggalkan dalam keadaan apapun.
Cara duduk tasyahud selesai ada dua
a. Jika shalat yang dikerjakan hanya mempunyai satu tasyahud, ibarat shalat subuh, shalat witir maka duduk tasyahud selesai dilakukan dengan posisi iftirasy. Tata caranya sama ibarat duduk diantara dua sujud. Ini ialah pendapat Imam Ahmad menurut hadis Wail bin Hujr, saat menceritakan cara shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
فلما قعد للتشهد؛ فرش رجله اليسرى، ثم قعد عليها،… ثم عقد أصابعه، وجعل حلقة بالإبهام والوسطى، ثم جعل يدعو بالأخرى.
“Ketika dia duduk tasyahud, dia membentangkan kaki kiri kemudian mendudukinya…, dan dia mengepalkan jari-jarinya, menciptakan bulat antara jempol dengan jari tengah, kemudian dia berdoa.” (HR. Nasai dan dishahihkan Al-Albani)
Kalimat “kemudian dia berdoa” menunjukkan bahwa itu dilakukan saat tasyahud akhir. Dan sebagian ulama menjelaskan bahwa itu terjadi saat shalat subuh.
b. Jika shalat yang dikerjakan hanya mempunyai dua tasyahud, ibarat shalat zuhur, atau shalat wajib 4 rakaat lainnya atau shalat maghrib maka duduk tasyahud selesai dilakukan dengan posisi tawaruk (HR. Bukhari).
Adapun cara duduk tawaruk:
a. Pantat diletakkan di tanah, telapak kaki kanan ditegakkan dan telapak kaki kiri berada di bawah kaki kanan.
Abu Humaid menceritakan cara shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
وَإِذَا جَلَسَ فِي الرَّكْعَةِ الآخِرَةِ قَدَّمَ رِجْلَهُ اليُسْرَى، وَنَصَبَ الأُخْرَى وَقَعَدَ عَلَى مَقْعَدَتِهِ
“Jika dia duduk di rakaat akhir, dia majukan kaki kiri dan dia tegakkan telapak kaki kanan, dan dia duduk di tanah.” (HR. Bukhari)
b. Pantat diletakkan di tanah, telapak kaki kanan dibentangkan, dan telapak kaki kiri di atas kaki kanan. Cara kedua ini adakala dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. menurut keterangan dalam hadis dari Zubair bin Awam radhiyallahu ‘anhu,
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَعَدَ فِي الصَّلَاةِ، جَعَلَ قَدَمَهُ الْيُسْرَى بَيْنَ فَخِذِهِ وَسَاقِهِ، وَفَرَشَ قَدَمَهُ الْيُمْنَى
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila duduk (tasyahud akhir) dalam shalat, dia posisikan telapak kaki kiri antara paha dan betis kanan, dan dia bentangkan telapak kaki kanan.” (HR. Muslim).
Kedua tangan berada di atas paha, dan posisi siku tidak melebar melebihi paha. Sebagaiman disebutkan dalam hadis dari Wail bin Hujr yang diriwayatkan Abu Daud dan lainnya.
Dianjurkan mengisyaratkan jari telunjuk asisten ke arah kiblat dari awal duduk tasyahud. Karena instruksi jari telunjuk tersebut dilakukan mengiringi doa yang dibaca saat tasyahud.
Dianjurkan mengarahkan pandangan ke arah instruksi telunjuk. Berdasarkan keterangan dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma saat menceritakan cara shalat Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam,
وَأَشَارَ بِأُصْبُعِهِ الَّتِي تَلِي الْإِبْهَامَ فِي الْقِبْلَةِ، وَرَمَى بِبَصَرِهِ إِلَيْهَا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan jari telunjuknya ke arah kiblat, dan dia mengarahkan pandangannya ke arah jarinya.” (HR. Nasai dan dishahihkan Al-Albani)
Cara mengacungkan jari telunjuk, sama dengan mengacungkan jari telunjuk saat tasyahud awal.
Untuk Bacaan Tasyahud (Tahiyyat) Akhir akan kami paparkan pada halaman ini secara lengkap dalam bahasa arab, goresan pena latin serta terjemahannya. Bagi Anda yang belum hafal bacaannya, silakan sanggup Anda pelajari dan hafalkan disini. Dan berikut ialah lafadz bacaan selengkapnya:
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ، اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَرَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
ATTAHIYYAATUL MUBAAROKAATUSH SHOLAWAATUT TOYYIBAATULILLAAH ASSALAAMU'ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WAROHMATULLOOHI WABAROKAATUHU ASSALAAMU'ALAINAA WA 'ALAA 'IBAADIL-LAAHISH-SHOOLIHIINA. ASYHADU ANLAA ILAAHA IL-LALLOOH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLAAH. ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA 'ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMADIN. KAMAA SHOL-LAITA 'ALAA SAYYIDINAA IBROOHIIMA WA 'ALAA AALI SAYYIDINAA IBROOHIIMA WABAARIK 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA 'ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMADIN KAMAA BAAROKTA 'ALAA SAYYIDINAA IBROOHIIMA WA 'ALAA AALI SAYYIDINAA IBROOHIIMA FIL 'AALAMIINA INNAKA HAMIIDUN MAJIIDUN
Artinya :
Segala penghormatan yang berkat solat yang baik ialah untuk Allah. Sejahtera atas engkau wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkatannya. Sejahtera ke atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang soleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan saya bersaksi sebenarnya Muhammad itu ialah pesuruh Allah. Ya Tuhan kami, selawatkanlah ke atas Nabi Muhammad dan ke atas keluarganya. Sebagaimana Engkau selawatkan ke atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim. Berkatilah ke atas Muhammad dan atas keluarganya sebagaimana Engkau berkati ke atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim di dalam alam ini. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung.
Berikut ini Video Tata Cara Tasyahud Akhir / Tahiyat Akhir Dalam Shalat