-->

Tata Cara Tahiyat Awal Dalam Shalat

Tasyahud Awal biasa dilakukan sesudah selesai dua dua rakaat, untuk shalat yang dilakukan 3 atau 4 rakaat.  Pada tasyahud awal, duduknya yaitu secara Iftirasy, yaitu: duduk dengan melipat kaki kiri, meletakkan pantat di atas kaki kiri, menegakkan telapak kaki kanan serta menghadapkan jari-jari kaki kanan ke arah kiblat. Cara duduk menyerupai ini dilakukan oleh Imam Syafi’i dan Imam Abu Hanifah.


 “Beliau menjelaskan bahwa kalau duduk dalam tasyahud awal, hendaklah dilakukan dengan thuma’ninah dan membentangkan paha kiri, kemudian bertasyahud.” (HR. Abu Dawud dan Baihaqi dengan sanad jayyid)
Dari Abi Humaid As-Sa’idiy, dia berkata:
“Maka apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk di raka’at kedua (tasyahud awal) dia duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya. Dan apabila duduk di raka’at yang terakhir (tasyahud akhir), dia memajukan kaki kirinya dan menegakkan kaki (kaki kanan) dan duduk di atas daerah duduknya.” (HR. Bukhari dan Abu Dawud)
Meletakkan ajun di atas paha atau lutut kanan, dan tangan kiri di atas paha atau lutut kiri dengan posisi telapak tangan dibentangkan, dan jari-jari menghadap kiblat. (HR. Muslim, Abu Daud, Turmudzi dan lainnya).

Posisi siku sejajar dengan paha. Artinya siku tidak dibentangkan ke samping. Sahabat Wail bin Hujr menceritakan,
وَجَعَلَ حَدَّ مِرْفَقِهِ الْأَيْمَنِ عَلَى فَخِذِهِ الْيُمْنَى
“(ketika duduk tasyahud) Beliau memposisikan ujung siku kanannya di atas paha kanan..” (HR. An-Nasai dan dishahihkan Al-Albani)

Maksudnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak membentangkan kedua sikunya, namun sejajar dengan paha beliau. Sebagaimana keterangan Ibnul Qoyim dalam Zadul (1/247).

Sangat dianjurkan untuk mengisyaratkan jari telunjuk ajun ke arah kiblat dari awal duduk tasyahud atau dikala mulai membaca syahadat (Asyhadu allaa ilaaha illallaah..). Karena instruksi jari telunjuk tersebut dilakukan mengiringi doa. Berdasarkan keterangan sahabat Wail bin Hujr:


ثُمَّ رَفَعَ إِصْبَعَهُ فَرَأَيْتُهُ يُحَرِّكُهَا يَدْعُو بِهَا
Kemudian dia berisyarat dengan jari beliau, saya melihat dia menggerakkan jari beliau, dan berdoa dikala berisyarat. (HR. An-Nasai dan dishahihan Al-Albani)

Sebagian ulama menjelaskan, dianjurkan untuk memulaiisyarat dari awal tasyahud, alasannya yaitu lafadz At-Tahiyat merupakan mukadimah doa.

Sangat dianjurkan mengarahkan pandangan ke arah instruksi telunjuk. Berdasarkan keterangan dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma dikala menceritakan cara shalat Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam,

وَأَشَارَ بِأُصْبُعِهِ الَّتِي تَلِي الْإِبْهَامَ فِي الْقِبْلَةِ، وَرَمَى بِبَصَرِهِ إِلَيْهَا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan jari telunjuknya ke arah kiblat, dan dia mengarahkan pandangannya ke arah jarinya.” (HR. Nasai dan dishahihkan Al-Albani)

Adapun Cara mengisyaratkan telunjuk dikala tasyahud: ada 2 cara

a. Jempol disambungkan dengan jari tengah, sehingga membentuk lingkaran. Berdasarkan keterangan Wail bin Hujr:


وَجَعَلَ حَدَّ مِرْفَقِهِ الْأَيْمَنِ عَلَى فَخِذِهِ الْيُمْنَى، ثُمَّ قَبَضَ اثْنَتَيْنِ مِنْ أَصَابِعِهِ وَحَلَّقَ حَلْقَةً، ثُمَّ رَفَعَ إِصْبَعَهُ
“(ketika duduk tasyahud) Beliau memposisikan ujung siku kanannya di atas paha kanan. Kemudian dia dua jarinya dan membentuk lingkarang (jempol dengan jari tengah), kemudian berisyarat dengan jari telunjuknya.” (HR. An-Nasai, Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani)

b. Tiga jari : kelingking, jari bagus dan jari tengah digenggamkan, kemudian ibu jari diletakkan di atas jari tengah. Berdasarkan keterangan Az-Zubair bin Awam,

وَأَشَارَ بِإِصْبَعِهِ السَّبَّابَةِ، وَوَضَعَ إِبْهَامَهُ عَلَى إِصْبَعِهِ الْوُسْطَى
Beliau berisyarat dengan jari telunjuknya, dan dia meletakkan jempolnya di atas jari tengahnya. (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain, dari Ibnu Umar,


وَقَبَضَ أَصَابِعَهُ كُلَّهَا وَأَشَارَ بِإِصْبَعِهِ الَّتِي تَلِي الْإِبْهَامَ
Beliau menggenggam seluruh jarinya, dan berisyarat dengan jari telunjuknya. (HR. Muslim)


Salah satu Bacaan Ketika Tahiyat Awal:



ATTAHIYATUL MUBARAKATUS-SALAWATUT-TAIYIBATU LILLAH. ASSALAMU 'ALAIKA AIYUHAN NABIYU WARAHMATULLAHI WABARAKATUH. ASSALAMU 'ALAINA WA'ALA 'IBADILLAHIS-SALIHIN. ASY-HADU ALLA ILAHA ILLALLAH. WA ASY-HADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH. ALLAHUMMA SALLI 'ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA 'ALA A-LI SAYYIDINA MUHAMMAD.


Segala ucapan selamat yang berkat-berkat (berganda-ganda) dan doa yang baik-baik semuanya untuk ALLAH. Selamat sejahtera atasmu wahai NABI dan rahmat ALLAHdan keberkatan-NYA. Dan selamat sejahtera atas kita dan juga hamba-hamba ALLAHyang baik-baik. Aku mengaku bahawa tiada yang kuasa melainkan ALLAH. Dan saya mengaku bahawa NABI MUHAMMAD itu utusan ALLAH. Ya ALLAH anugerahkanlah kesejahteraan atas NABI MUHAMMAD dan ke atas keluarga NABI MUHAMMAD

Video Tata Cara Tahiyat Awal Dalam Shalat









= Baca Juga =






Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel