Tata Cara Ruku Dalam Shalat
7:45 PM
Edit
- Niat, artinya menyengaja dalam hati untuk melaksanakan salat,
- Berdiri bagi tuhan (apabila tidak bisa untuk bangun maka boleh duduk / berbaring),
- Takbiratul ihram dengan membaca “Allahu Akbar”,
- Membaca surah al-Fatihah,
- Ruku dengan tumaninah,
- I’tidal dengan tumaninah,
- Sujud dengan tumaninah,
- Duduk diantara dua sujud dengan tumaninah,
- Membaca tahiyat awal,
- Duduk selesai (duduk pada rakaat selesai sebelum salam),
- Membaca tasyatul akhir,
- Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW,
- Mengucapkan salam yang pertama, serta
- Tertib, artinya teratur dan berurutan.
Pada posting ini akan diulaskan secara singkat perihal Tata Cara Ruku dalam Shalat. Rasulullah SAW meletakkan kedua telapak tangannya pada kedua lututnya . Beliau SAW memerintahkan sahabatnya melaksanakan yang demikian. Juga memerintahkan orang yang tidak benar sholatnya.
Kedua telapak tangan Beliau SAW tampak menekan kedua lututnya (seakan-akan mencengkram keduanya). Beliau SAW merenggangkan jari-jarinya. Lalu memerintahkannya kepada orang yang tidak benar sholatnya dalam sabdanya ”Jika engkau ruku letakkanlah kedua tangnmu di atas lututumu. Kemudian renggangkanlah jari-jarimu hingga tulang belakangmu menjadi mapan ditempatnya.” (HR Ibnu Khuzaimah & Ibnu Hibban). Beliau SAW merenggangkan kedua sikunya dari lambungnya. Ketika ruku Beliau SAW membentangkan dan meluruskan punggungnya sampai-sampai kalau dituangkan air dari diatasnya tidak akan tumpah, Lalu, Beliau SAW bersabda kepada orang yang tidak benar sholatnya ”Jika engkau ruku, letakkanlah tangamu pada kedua lututmu. Lalu, bentanglah punggungmu dan tekanlah tanganmu dalam rukumu.” (HR Ahmad & Abu Daud). Rasulullah SAW tidak membungkuk terlalu kebawah dan tidak pula mendongakkan terlalu keatas. Akan tetapi tengah-tengah di antara keduanya.
Hal yang penting dilakukan yakni Wajib melaksanakan Rukuk dengan Thumaninah, Rasullah SAW melaksanakan Ruku dengan thumaninah (tenang) dan memerintahkan demikian kepada orang yang tidak benar sholatnya sebagaimana yang dijelaskan diatas. Sabda Beliau SAW ”Sempurnakanlah ruku dan sujudmu. Demi jiwaku yang berada dalam genggamanNya, bekerjsama saya benar-benar melihat kau dari balik punggungku dikala kau ruku dan sujud.” (HR Bukhari & Muslim).
Dalam riwayat Ath-Thayalisi dan Ahmad, Abu Hurairah berkata ”Kekasihku Rasulullah SAW melarangku bersujud dengan cepat menyerupai halnya ayam yang mematuk makanan, menoleh-nolah menyerupai musang dan duduk sepeti kera.” Rasulullah SAW juga bersabda ”Pencuri yang paling jahat yakni pencurian yang mencuri dalam sholatnya.” Para sahabat bertanya ”Wahai Rasulullah bagaimana yang dimaksud dengan mencuri dalam sholat itu?” Rasulullah menjawab ”Yaitu orang yang tidak tepat ruku dan sujudnya dalam sholat.” (HR Thabrani dan Hakim).
Pada bab lain Rasullah SAW bersabda ”Wahai kaum muslimin, bekerjsama tidak sah sholat seseorang yang tidak meluruskan punggungnya dalam ruku dan sujud.” (HR Ibnu Majah & Ahmad).
Do’a atau bacaan ketika Ruku
Dalam ruku Rasulullah SAW membaca bacaan yang beragam. Terkadang membaca sebuah bacaan dan di lain kesempatan membaca bacaan lain. Diantara bacaan Beliau SAW adalah
a. ”Subhana rabbiyal’adhimi wabihamdih” (3x) (”Mahasuci dan Mahaagung Allah, segala puji bagiNya”) (Dibaca 3 kali) (HR Abu Daud, Daruquthni, Ahmad & Thabrani).
b. ”Subhana rabbiyal’adhim” (3x) (”Mahasuci Tuhanku Yang Mahaagung”) (Dibaca 3 kali) (HR. Ahmad, Abu Daud & Ibnu Majah). Terkadang membacanya lebih dari 3 kali (yang mengatakan lamanya sholat Beliau SAW). Bahkan pada suatu kali dalam sholat lail Beliau SAW membacanya dengan mengulang-ulang sehingga lama ruku’nya sama dengan lama berdirinya. Padahal Beliau membaca 3 surah panjang (al-Baqarah, an-Nisaa dan Ali Imran) diselingi dengan doa-doa dan istighfar.
c. ”Subhanaka allahumma wabihamdika allahummagh firli” (”Mahasuci Engkau wahai Tuhan dan dengan memujiMu ampunilah aku”)
Rasulullah SAW memperbanyak dao ini dalam ruku dan sujudnya.