-->

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran - Rpp - Ppkn Smp Mts Menurut Kurikulum 2013

Inilah bebrapa pola RPP PPKn SMP/MTs berdasarkan Kurikulum 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN  (RPP)
Satuan Pendidikan       : SMP (SMP)
Mata Pelajaran              : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas                              : VII
Semester                       : 1 (satu)
Alokasi Waktu               : 1 x  Pertemuan (3 Jam Pelajaran)
Topik                               :  Menanamkan kesadaran dan keterikatan terhadap norma

Kompetensi Inti :
SIKAP
1. Menghargai dan menghayati pemikiran agama yang dianutnya.
2. Memiliki sikap yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
PENGETAHUAN
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan insiden tampak mata
KETERAMPILAN
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abnormal (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar       :        3.4 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
1.   Menerima perbedaan peraturan (tata tertib) sekolah yang berlaku di SD/MI dengan peraturan di SMP/MTs.
2.   Menjelaskan norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat.
3.   Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.
4.   Berperilaku sesuai dengan norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat.

A. Tujuan Pembelajaran
1.   Peserta didik sanggup memperlihatkan rasa hormat terhadap orang yang melaksanakan norma dalam kehidupan bermasyarakat melalui obrolan mendalam dan berpikir kritis.
2. Peserta didik sanggup memperlihatkan kata hati perihal norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat melalui obrolan mendalam dan berpikir kritis.
3. Peserta didik sanggup memperlihatkan kemampuan berperilaku berdasarkan norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat melalui permainan/simulasi.
4. Peserta didik sanggup memperlihatkan kemauan yang senantiasa berperilaku berdasarkan norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat melalui permainan/simulasi.
5. Peserta didik sanggup menjelaskan pengertian norma melalui diskusi.
6. Peserta didik sanggup menjelaskan macam-macam norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat melalui diskusi.
7. Peserta didik sanggup menjelaskan fungsi norma dalam kehidupan bermasyarakat melalui diskusi.

B. Materi Ajar
1.   Rasa hormat terhadap orang yang melaksanakan norma dalam kehidupan bermasyarakat bahwa setiap orang harus memperlihatkan apresiasi dan mengakibatkan pola untuk diteladani kepada orang yang taat terhadap norma. Orang yang taat ialah orang yang merasakan, bahwa norma yang ada tersebut sanggup memperlihatkan manfaat atau kegunaan bagi kehidupan diri dan lingkungannya. Orang yang taat akan selalu mengikuti norma yang berlaku dan menjauhi larangannya, walaupun tidak ada orang yang mengawasi perbuatannya.
2. Kata hati perihal norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Sikap yang senantiasa berusaha untuk melaksanakan norma yang berlaku, bukan semata-mata alasannya adanya sanksi. Sikap positif dimaknai sebagai individu dan anggota masyarakat serta warga negara,mengerti dan mau mentaati norma alasannya keyakinan dalam hatinya bahwa dengan mentaati norma akan membuat kebaikan bagi dirinya dan bagi semua orang.
3. Kemampuan berperilaku berdasarkan norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat mengandung maksud orang tersebut mempunyai pengetahuan perihal norma yang berlaku di lingkungan masyarakat ataupun di negara Indonesia, mempunyai pengetahuan perihal isi norma, mempunyai sikap positif terhadap norma sanggup memperlihatkan manfaat atau kegunaan bagi kehidupan diri dan lingkungannya.
4. Kemauan untuk senantiasa berperilaku berdasarkan norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat: sikap yang dimaknai sebagai individu dan anggota masyarakat serta warga negara, mengerti dan mau mentaati norma alasannya keyakinan dalam hatinya bahwa dengan mentaati norma akan membuat kebaikan bagi dirinya dan bagi semua orang.
5. Pengertian norma ialah kaidah atau aturan-aturan bertindak yang dibenarkan untuk mewujudkan sesuatu yang penting, berguna, dan benar. Norma-norma dijadikan sebagai: (1) aturan sosial; (2) patokan sikap yang pantas; (3) bertingkah laris rata-rata yang diabstraksikan. Dengan demikian, sanggup disimpulkan bahwa norma masyarakat ialah aturan-aturan atau sebagai hasil kesepakatan masyarakat untuk mengatur sikap dan sikap anggota masyarakat demi terwujudnya ketertiban dan kedamaian.Norma-norma itu mempunyai dua macam isi, dan berdasarkan isinya berwujud: perintah dan larangan. Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karenaakibat-akibatnya dipandang baik. Larangan merupakan kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh alasannya akibat-akibatnya dipandang tidak baik.
6. Macam-macam norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.
a.   Norma Agama ialah peraturan hidup yang harus diterima insan sebagai perintah-perintah, larangan-larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma ini akan menerima hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa berupa “siksa” kelak di akhirat.
b. Norma Kesusilaan ialah peraturan hidup yang berasal dari bunyi hati sanubari manusia.  Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, sanggup diterima oleh seluruh umat manusia.
c. Norma Kesopanan ialah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat menghormati. Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya, alasannya sumber norma ini ialah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.Hakikat norma kesopanan ialah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan santun, tata hukuman alam atau etika istiadat.
d. Norma Hukum ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibentuk oleh forum kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya sanggup dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Keistimewaan norma aturan terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa bahaya hukuman. Penataan dan hukuman terhadap pelanggaran peraturan-peraturan aturan bersifat heteronom, artinya sanggup dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara. Contoh norma ini diantaranya ialah :(a) “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dieksekusi alasannya membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 tahun”.(b) “Orang yang ingkar komitmen suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan mengganti kerugian”,misalnya jual beli. (c) “Dilarang mengganggu ketertiban umum”.
7.   Fungsi norma sosial sebagai patokan sikap dan tingkah laris dalam kehidupan bermasyarakat. Anggota masyarakat sanggup mendapatkan secara sukarela, sehingga penyimpangan dan pelanggaran jarang sekali terjadi. Fungsi norma sosial adalah: a) Petunjuk arah dalam bersikap dan bertindak, b) Pemandu dan pengontrol sikap dan tindakan, c)  Alat pemersatu masyarakat, d)  Benteng dukungan keberadaan masyarakat, e)  Pendorong sikap dan tindakan manusia, f)  Mengendalikan tindakan dalam mewujudkan harapan dan/atau kepentingan semuanya harus secara proporsional, sesuai kebutuhan untuk hidup. g)  Mengupayakan terpenuhinya keanekaragaman kepentingan yang ada semoga berlangsung secara terkendali, tertib, aman, tenteram, dan damai.

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan                                 : Scientific
Strategi                          : - Pencarian isu (information search)
- Dialog mendalam dan berpikir kritis (deep dialogue and critical thinking – DDCT)
- Simulasi
Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan.
D. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a.   Mengajak penerima didik untuk memulai pembelajaran dengan berdoa sesuai agama dan keyakinan masing-masing.
b. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran(tujuan 1 s.d. 7)
c.   Menginformasikan relevansi materi ajaryang akan disajikan selama pembelajaran   bagi kepentingan penerima didik (materi latih 1 s.d. 7).
d. Melaksanakan pree test secara lisan(materi latih 1 s.d. 7)
2. Kegiatan Inti
a. Menginformasikan cara mencar ilmu dengan tanya jawab (dialog secara mendalam dan berpikir kritis), simulasi, dan pencarian informasi.
b. Tanya jawab atau obrolan secara mendalam dan berpikir kritis perihal materi latih sehubungan bagaimana seharusnya menunjukkan: rasa hormat terhadap orang yang melaksanakan norma dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta kata hati perihal norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang diawali dengan:
1) Penayangan gambar/video perihal sikap sopan santun dalam bertutur kata dan bertindaktanduk terhadap orang tua, sikap jujur dalam jual-beli, dan sikap pengguna jalan di perempatan jalan yang ada rambu lampu kemudian lintas.
2) Peserta didik diminta untuk mengamati tayangan gambar/video
3) Dialog mendalam secara klasikal untuk mengungkap bagaimana penerima didik memperlihatkan sikap: rasa hormat dan kata hatinya berdasarkan hasil pengamatan terhadap penayangan gambar/video.
4) Pemantapan/penguatan atas sikap yang telah ditunjukkan penerima didik.
c.   Menginformasikan kegiatan selanjutnya perihal simulasi : Peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok, setiap kelompok diberi kiprah untuk melaksanakan simulasi yang dilanjutkan dengan tanya jawab.
d. Membagi kelas ke dalam 2 kelompok dengan cara perserta didik menyebutkan angka 1 dan2 mulai dari deretan depan sebelah kiri ke kanan.
e. Meminta penerima didik untuk duduk berkelompok sesuai angka yang disebutkan, (kelompok 1 dan kelompok 2)
f. Memberikan kiprah tiap kelompok :
1) Kelompok 1 mensimulasikan bagaimana ”bertutur kata yang sopan”
2) Kelompok 2 mensimulasikan bagaimana memperlihatkan ”cara melapor kepada Ketua RT alasannya ada tamu yang menginap di rumahnya”
g. Meminta kelompok untuk berdiskusi perihal jalannya simulasi dan memilih para pemain (bila perlu tiap kelompok diminta untuk berlatih terlebih dahulu)
h. Setiap kelompok melaksanakan simulasi secara bergiliran.
i.    Melakukan tanya jawab perihal pelaksanaan simulasi yang berkaitan dengan:
1) mengapa sikap dibentuk ibarat itu?
2) apa inti dari setiap perilaku?
3) mengapa dilakukan ibarat itu?
j.    Melakukan pembenaran dan pelurusan materi latih yang telah disimulasikan.
k.   Menginformasikan cara mencar ilmu dengan pencarian informasi/information search.
l.    Membagi kelas ke dalam 3 kelompok dengan cara perserta didik menyebutkan angka 1 s.d. 3 mulai dari deretan depan sebelah kiri ke kanan.
m.           Meminta penerima didik untuk duduk berkelompok sesuai angka yang disebutkan, (kelompok 1, kelompok 2, dan kelompok 3)
n. Membagikan lembar isu perihal materi latih 1 s.d. 3 sesuai dengan jumlah kelompok.
1) Kelompok 1 perihal ”Keluarga”.
2) Kelompok 2 perihal ”Sekolah”
3) Kelompok 3 perihal ”Bertetangga”
o. Menugaskan kepada masing-masing kelompok untuk mencar ilmu bersama perihal materi dalam lembar isu yang telah dibagikan.
p. Membagikan lembar kiprah kepada masing-masing kelompok.
q.  Menugaskan kepada masing-masing kelompok untuk menjawab lembar kiprah yang telah dibagikan pada kertas yang telah disediakan.
r.   Guru melaksanakan pendampingan pada masing-masing kelompok dalam mengerjakan kiprah dan memfasilitasi, bila ada kelompok yang mengalami kesulitan.
s.   Menugaskan masing-masing kelompok secara bergiliran untuk mempresentasikan hasil mencar ilmu bersama dan ditanggapi oleh kelompok lain
t.   Memberikan pemantapan terhadap hasil presentasi masing-masing kelompok.

3. Kegiatan Penutup
a.   Melakukan refleksi dengan meminta pendapat penerima didik perihal kegiatan pembelajaran yang telah dialami (memberikan kemudahan dalam mencar ilmu atau sebaliknya).
b. Bersama penerima didik membuat kesimpulan perihal materi latih yang telas disajikan selama pembelajaran, (materi latih 1 s.d. 7).
c. Melaksanakan post test secara lisan(materi latih 1 s.d. 7)
d. Mengajak penerima didik untuk mengakhiri pembelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.






D. Sumber Belajar
1. Media
a. Skrip Simulasi tentang
1)  Cara bertamu dan mendapatkan tamu
2)  Bertutur kata yang sopan
3) Cara melewati orang yang sedang duduk
4) Cara melapor kepada Ketua RT alasannya ada tamu yang menginap di rumahnya
5) Gotong royong
b. Lembar Pencarian informasitentang manfaat hidup bersama di :
1) Keluarga;
2) Sekolah;
3) Masyarakat (tetangga).
2. Sumber Belajar
Information Search (terlampir)
E. Penilaian
1. Tes verbal dan tertulis (pilihan ganda) (terlampir).
2. Pengamatan kegiatan kerja kelompok (terlampir).
3. Pengamatan perilaku.
Contoh RPP PPKn SMP Berdasarkan Kurikulum 2013  tersebut di atas, diambil dari Materi Pelatihan Guru, implementasi Kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jika kita memperhatikan pola RPP di atas memang cukup inovatif, dan sangat gampang untuk diimplentasikan dalam kegiatan pembelajaran, namun cukup merepotkan dalam penyusunannya. Harus diakui memang hasil yang baik diperoleh dari perencanaan yang baik. Untuk Implementasi Kurikulum 2013 kita tidak berharap munculnya RPP yang dibentuk oleh penerbit buku yang pada akhirnya dipakai oleh guru hanya sebagai suplemen administrasi.

=============================================================



= Baca Juga =



Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel